Seperti dilansir Reuters, Sabtu (7/3/2015), kepala kepolisian Madison, Mike Koval menuturkan insiden ini berawal ketika polisi menindaklanjuti laporan warga soal keributan di salah satu apartemen setempat pada Jumat (6/3) malam.
Ketika tiba di lokasi, polisi terpaksa mendobrak masuk ke dalam. Polisi menemukan pemuda berusia 19 tahun yang menjadi salah satu tersangka insiden pemukulan yang terjadi di dalam apartemen tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penembakan yang terjadi di Madison, Wisconsin ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan antara polisi dengan masyarakat AS, terutama terkait insiden kekerasan terhadap etnis minoritas. Insiden penembakan di Missouri yang menewaskan pemuda kulit hitam bernama Michael Brown menjadi pemicu ketegangan tersebut.
Untuk insiden kali ini, aksi protes pun tak bisa dihindari. Rekaman video yang beredar di media sosial menunjukkan, sekitar 100 demonstran berkumpul di dekat lokasi penembakan dan menyerukan slogan menyindir polisi.
"Siapa yang bisa Anda percayai? Bukan polisi tentunya," teriak para demonstran di hadapan barisan personel kepolisian yang mengawal aksi protes tersebut.
Beberapa demonstran lalu bergerak ke dalam gedung Madison City County dan menggelar unjuk rasa di sana. Tidak dijelaskan lebih lanjut apakah ada demonstran yang ditangkap dalam unjuk rasa ini.
Surat kabar setempat, Wisconsin State Journal melaporkan, pemuda yang ditembak mati polisi itu bernama Anthony Robinson dan biasa dipanggil Tony. Beberapa temannya yang ikut dalam unjuk rasa, menyebut Tony sebagai sosok yang periang.
"Saya masih tidak bisa percaya ini terjadi," ucap salah satu teman Tony, Jack Spaulding yang masih berusia 17 tahun.
(nvc/gah)