Polisi India Selidiki Tewasnya 2 Pria Pelaku Pemerkosaan dan Pencabulan

Polisi India Selidiki Tewasnya 2 Pria Pelaku Pemerkosaan dan Pencabulan

- detikNews
Sabtu, 07 Mar 2015 13:37 WIB
Ilustrasi
New Delhi - Kepolisian India menyelidiki secara mendalam insiden tewasnya dua pria pelaku pemerkosaan dan kekerasan seksual yang dihakimi massa. Keduanya tewas diserang warga yang marah atas perbuatan bejat mereka, dalam insiden berbeda.

Insiden pertama terjadi di wilayah Nagaland, pada Kamis (5/3), ketika sekelompok warga menyeret keluar tersangka kasus pemerkosaan yang ditahan di dalam penjara kota Dimapur. Demikian seperti dilansir AFP, Sabtu (7/2/2015).

Rombongan warga yang gelap mata menelanjangi pelaku dan memukulinya hingga tewas. Tidak hanya itu, warga juga menggantung pria ini di menara jam yang menjadi ciri khas kota tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sedangkan insiden kedua terjadi di kota Varanasi, pada Jumat (6/3), setelah sejumlah remaja perempuan mengaku dicabuli oleh beberapa pria saat merayakan festival Hindu, Holi.

"Warga marah setelah adanya laporan sejumlah gadis muda kepada keluarga mereka, bahwa mereka dicabuli... oleh beberapa pria dari wilayah tersebut (Varanasi-red)," tutur pejabat kepolisian setempat, Anil Kumar kepada AFP.

"Kami menyelidiki kekerasan massa dan juga mencari tahu apakah pria yang tewas memang benar salah satu pelaku pencabulan. Pria yang tewas berusia 50-an tahun dan dipukuli dengan tongkat kayu. Sejauh ini, sudah ada tiga orang yang ditangkap," imbuhnya.

Sedangkan untuk kasus kekerasan massa di wilayah Dimapur, Nagaland, belum ada pelaku yang ditangkap. Kepala Menteri Wilayah Nagaland, TR Zeliang menyatakan penyelidikan atas kekerasan massa yang berujung tewasnya seorang tahanan di wilayahnya, masih terus dilakukan.

Untuk sementara, jam malam diberlakukan di kota Dimapur. Ratusan personel kepolisian antihuru-hara dikerahkan ke jalan-jalan untuk melakukan patroli.

"Jam malam masih akan berlanjut hingga situasi membaik. Kami akan melakukan apapun yang mungkin, demi menghentikan meluasnya insiden ini," tegas Zeliang.

Ditambahkan Inspektur Kepolisian Dimapur, Meren Jamir kepada AFP, bahwa seorang pemuda berusia 25 tahun yang ikut serta dalam kekerasan massa tersebut, tewas setelah terkena tembakan peringatan polisi setempat.

(nvc/gah)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads