"Ini gerakan, bukan nggak punya agama. Gerakannya adu domba," kata dalam diskusi bertajuk 'Deadlock Ahok' yang digelar oleh Sindo Trijaya di Hotel DoubleTree by Hilton, Jl Pegangsaan Timur, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (7/3/2015).
Lulung menjelaskan gerakan komunis ini membentuk opini di masyarakat hingga menjauhkan rakyat dengan anggota DPRD. Lulung menilai ada oknum yang 'bermain' dalam gerakan ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya Lulung menyebut ada gerakan komunis yang mendukung Ahok. "Ini ada gerakan komunis modern, hati-hati," kata Lulung kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (2/3/2015).
Lulung juga meminta agar Ahok tidak bicara sembarangan soal DPRD DKI. Ia merasa dirinya tercederai harkat dan martabatnya akibat tudingan Ahok soal DPRD DKI yang disebut maling.
"Jangan ngomong sembarangan dong, kami kan punya keluarga, masyarakat, rekanan. Dia mau nggak saya bilang Ahok itu maling besar," kata Lulung.
(slm/gah)