Para seniman yang menggelar aksi dukungan pemberantasan korupsi melalui gerakan #SeniLawanKorupsi mengekspresikan kekecewaannya terhadap mundurnya penegakkan hukum koruptor melalui karya-karyanya. Pameran seni rupa dan pertunjukan seni digelar, bahkan Budayawan Butet Kertaradjasa bersuara cukup keras menyindir Polri saat bermonolog. Sebagai pendukung setia Jokowi, ia mengaku kecewa sehingga perlu terus-menerus mengingatkan mantan Walikota Solo itu untuk segera menyelamatkan pihak-pihak yang dikriminalisasi buntut dari penetapan Komjen Budi Gunawan sebagai tersangka korupsi oleh KPK.
"Harapan saya nyalinya Ahok itu 50 persen dikasihkan ke Pak Jokowi lah. Lebih gendeng Ahok. Saya teriak terus, sangat keras kritik Jokowi. Tapi saya masih tetap dukung, masih tetap percaya dia bisa nyelesaian masalah ini meskipun kecewa tapi kan tetap jalan. Makanya kritik ke dia tetap saya jalankan. Itu karena saya perduli," ucap Butet usai tampil dalam panggung #SeniLawanKorupsi di Taman Ismail Marzuki, Jakpus, Kamis (5/3/2015) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bukan hanya Butet yang merasa nyali Jokowi kalah dengan Ahok yang berani melawan banyaknya anggota DPRD demi kepentingan rakyat. Di pameran #SeniLawanKorupsi, terdapat sebuah karya gambar Ahok yang diperbanyak dengan kolom-kolom yang bisa ditulis pengunjung secara ekspresif sebagai aspirasi maupun pendapat mengenai mantan Bupati Belitung Timur itu. Berbagai kata maupun kalimat positif dan dukungan kepada Ahok dituliskan pada poster itu. Salah satu yang menarik adalah adanya sebuah tulisan yang membandingkan Ahok dengan Jokowi.
"Jokowi kalah nyali dari gue," demikian tulisan yang seolah-olah merupakan kata-kata dari gambar Ahok.
Pada rangkaian acara yang digelar hingga Senin (9/3/2015) mendatang itu, sejumlah seniman mempertontonkan keahliannya melukis. Gambar-gambar para seniman yang aktif dengan kegiatan street art tersebut menunjukkan bahwa rakyat sudah jengah dengan keruwetan korupsi yang tak bisa dilepaskan dari permasalahan politik. Sebuah lukisan yang diciptakan oleh Arman dan Ato dari komunitas seni Serrum menggambarkan sosok Jokowi yang sedang menyium tangan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri. Lukisan itu seolah-olah menggambarkan bahwa kelambanan Jokowi ada kaitannya dengan titah sang 'Ibu Ratu' di mana seperti diketahui, Komjen BG adalah anak emas Mega karena pernah menjadi ajudannya ketika ia menjabat sebagai Presiden.
"Saya cari tahu apa yang menarik. kalau gambar KPK dan tikus, itu kan obyek. Saya mau cari subyeknya, kan kedua tokoh itu ujungnya. Kami kan juga cari referensi, dari pemberitaan-pemberitaan yang ada juga," jelas Arman saat dikonfirmasi mengenai alasannya memilih melukis gambar tersebut.
Pria yang aktif mensosialisasikan isu-isu sensitif melalui karya gambarnya itu pun berharap agar Jokowi segera bertindak memperlihatkan tindakan nyata dalam pemberantasan korupsi. Sebab baginya sebagai seorang seniman, hanya melalui gambarlah yang dapat ia lakukan untuk menyalurkan aspirasinya.
"Harapan ke Pak Jokowi, udah dikelarin lah (kasus KPK vs Polri), apaan sih ini. Kan bisa pake hak prerogatifnya dia sebagai presiden. Harapannya Jokowi nyelesain ini. Udah banyak yang dikriminalisasi kan," tutur Arman.
"Iyalah nunggu apa sih, masa kalah sama Ahok berani sikat DPRD. Kita tuh emang seniman, kita bukan orang politik, tapi kita itu concern soal negara. Jelas sangat concern. Sebenernya tukang ojek, orang-orang di warung kopi kan ngobrolinnya soal beginian. Tapi ya mereka bisa apa?" ucap Ato mengimbuhi.
Saat mengambil sumpah ketika dilantik dulu sebagai Presiden, Jokowi mengatakan hanya akan patuh pada konstitusi dan suara rakyat. Lalu sampai kapankah suara rakyat yang kian kecewa ini diabaikan? Rakyat hanya menginginkan agar Jokowi menghentikan kriminalisasi terhadap KPK agar pemberantasan korupsi tidak terhambat, seperti saat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pasang badan dan menyelesaikan kasus Cicak vs Buaya Jilid II. Atau apakah benar Ahok harus menyumbangkan sedikit nyalinya untuk suksesornya itu?
"Pak Presiden tolong dengarkan suara rakyat. Hal-hal yang menyangkut ketidakberesan ini diselesaikan dengan tegas dan cepat," seru penyanyi Endah dari duo Endah 'N Resha usai tampil dalam panggung #SeniLawanKorupsi.
(ear/dnu)