Umarali Kuvatov, yang hidup dalam pengasingan di Turki, ditembak di kepala pada hari Kamis (05/03).
Kelompoknya yang bernama 24, melawan pemerintahan Presiden Emomali Rakhmon, dilarang di Turki sejak bulan Oktober.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pejabat Turki pernah menahannya pada bulan Desember dengan tuduhan pelanggaran visa, tak berselang lama ia kembali dibebaskan.
Pembunuhannya terjadi dua hari setelah pengadilan Tajikistan menghukum salah seorang anggota kelompok 24 dengan hukuman 17 tahun penjara akibat upaya kudeta dan menghina presiden.
Polisi antiteror mengatakan mereka sedang menyelidiki pembunuhan ini.
Diracun
Media melaporkan bahwa Kuvatov sedang makan malam bersama keluarganya di lokasi penembakan.Setelah makan ia merasa sakit dan jatuh ke jalan, kemudian ia ditembak, kata seorang saksi mata.
Pihak oposisi menjelaskan bahwa istri Kuvatov sempat memberitahu kerabat keluarga tentang pembunuhan sebelum ia dan anaknya kehilangan kesadaran karena diracun.
Polisi mengatakan bahwa ia meninggal sebelum pihak kepolisian sampai di tempat kejadian.
Kuvatov sebelumnya dikenal dekat dengan menantu Presiden Rakhmon dari tahun 2001 sampai 2012. Mereka berdua menyuplai bahan bakar untuk pasukan NATO di Afghanistan.
Tetapi keduanya kemudian bertikai, memaksa Kuvatov menjadi oposisi dan meninggalkan negaranya.
(rvk/rvk)