Dalam operasi yang bertujuan merebut kembali Tikrit dari tangan ISIS itu, pasukan Irak didukung oleh para milisi Syiah. Disebut-sebut bahwa ini sebagai upaya Syiah membalas pembantaian yang dilakukan ISIS terhadap warga Syiah tahun lalu. Keterlibatan Syiah dalam operasi militer Irak ini menimbulkan kekhawatiran akan terjadinya pembunuhan sektarian yang menargetkan warga Sunni.
"Operasi-operasi militer di Tikrit dan sekitarnya telah menyebabkan kira-kira 28.000 orang meninggalkan rumah menuju Samarra," demikian statemen PBB seperti dilansir kantor berita AFP, Jumat (6/3/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejak Senin, 2 Maret lalu, sekitar 30 ribu tentara Irak dan para milisi sekutu melancarkan operasi besar-besaran untuk merebut kembali Tikrit dari ISIS. Ini merupakan operasi terbesar sejak ISIS menguasai sejumlah wilayah Irak pada Juni 2014.
(ita/ita)