"Ngapain?" ujar Ahok di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (6/3/2015).
Menurut mantan Bupati Belitung Timur, tidak diperlukan memproses lebih lanjut mengenai umpatan kasar itu. Lebih baik, menindak tegas oknum koruptor yang menjadi dalang 'begal' APBD 2015.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti diketahui, umpatan kasar dilontarkan anggota DPRD DKI di penghujung acara mediasi dengan Ahok pada Kamis (5/3) lalu. Umpatan kasar muncul setelah Ahok meninggalkan ruang pertemuan, terdengarlah teriakan-teriakan kasar dari sisi duduk anggota DPRD.
Dalam video pertemuan yang diunggah di situs berbagi video Youtube, terdengar jelas umpatan kasar itu berasal dari sejumlah oknum DPRD.
"Anjing!" demikian teriak seorang oknum anggota DPRD. "Bangsat!" sambung yang lain.
"Gubernur kok kayak preman," timpal lainnya.
Umpatan kasar itu jadi ironi. Sebab, anggota DPRD, utamanya para pimpinan, kerap mengeluhkan etika dan gaya bicara Ahok yang blak-blakan.
(aws/mok)