Pria yang tidak disebut namanya ini, telah melakukan pemerkosaan berulang kali dan ditangkap pada 24 Februari lalu. Tidak dijelaskan lebih lanjut soal kasus pemerkosaan yang menjerat pria ini.
Namun dilaporkan media setempat dan dilansir AFP, Jumat (6/3/2015), pria ini diseret keluar dari penjara di Nagaland, kemudian dipukuli hingga tewas lalu digantung di depan umum.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Media setempat lainnya, Hindustan Times melaporkan lebih rinci soal insiden ini. Menurut Hindustan Times, massa mendobrak dua gerbang kompleks penjara hingga roboh dan masuk ke dalam untuk 'menjemput' pelaku.
Oleh massa, pelaku dibawa ke menara jam yang menjadi ciri khas kota ini. Pelaku ditelanjangi, dipukuli dan kemudian jasadnya digantung di menara.
Polisi setempat sempat melepaskan tembakan peringatan dan juga gas air mata ke arah kerumunan massa, namun gagal membubarkan mereka.
"Situasinya sangat tegang," tutur kepala kepolisian setempat, Meren Jamir kepada Hindustan Times.
"Kami berupaya keras untuk mengembalikan ketertiban," imbuhnya.
Baru-baru ini, publik India dihebohkan oleh pernyataan kontroversial seorang terpidana mati kasus pemerkosaan mahasiswi pada Desember 2012 lalu. Terpidana yang diwawancarai BBC dari dalam penjara itu, tetap menyalahkan korban karena berkeliaran di malam hari dan melawan saat diperkosa.
Dampak pernyataan ini memicu pemerintah India untuk menetapkan larangan penyiaran dokumenter wawancara dengan pelaku pemerkosaan itu. Pemerintah India juga meminta situs berbagi video YouTube untuk memblokir akses ke video wawancara tersebut.
(nvc/ita)