Kasus Hilangnya 16 WNI di Turki dan Kisah ABG Inggris yang Dijemput ISIS

Kasus Hilangnya 16 WNI di Turki dan Kisah ABG Inggris yang Dijemput ISIS

Rachmadin Ismail - detikNews
Jumat, 06 Mar 2015 06:35 WIB
Tiga ABG Inggris terekam kamera CCTV di Bandara Gatwick (The Guardian/Metropolitan Police)
Jakarta - Turki dalam beberapa pekan terakhir menjadi sorotan dunia. Yang paling ramai diberitakan adalah tentang tiga ABG asal Inggris yang dikabarkan hendak bergabung dengan ISIS lewat jalur Istanbul. Apakah ada kaitannya dengan 16 WNI yang hilang?

Diberitakan BBC akhir pekan lalu, ketiga ABG itu terekam kamera berada Istanbul pada 17 Februari 2015 lalu. Mereka adalah Shamima Begum, Amira Abase, keduanya berusia 15 tahun, dan Kadiza Sultana (16).

Video itu menggambarkan mereka sedang menunggu kedatangan bus di Terminal Bayrampasa, Istanbul, Turki. Kepolisian Inggris meyakini para siswi The Bethnal Green Academy ini telah berada di Suriah. Mereka kemungkinan telah bertemu orang-orang dari kelompok militan ISIS di perbatasan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejumlah sumber kepada BBC mengatakan, ketiganya menunggu di kantor terminal bus tersebut sebelum naik bus menuju Urfa, dekat perbatasan dengan Suriah, pada hari berikutnya. Dari Urfa, mereka diperkirakan naik kendaraan untuk menyeberangi perbatasan menuju Suriah secara ilegal dengan bantuan jaringan penyelundup manusia.

Keterangan yang terlihat di video itu menunjukkan mereka berada di terminal bus itu hampir 18 jam. Namun sumber BBC lainnya mengatakan, mereka dijemput oleh anggota ISIS dengan kendaraan menuju Suriah setelah diantar oleh kelompok penyelundup manusia di dekat perbatasan Turki-Suriah.

Ketiganya meninggalkan Inggris melalui bandar udara Gatwick menuju Turki setelah berpamitan dengan orang tua masing-masing untuk berjalan-jalan.

Berselang dua pekan kemudian, kisah serupa dilakukan oleh para 16 WNI. Mereka datang dengan kelompok wisata, namun memisahkan diri dengan alasan ada acara keluarga. Setelah itu, para WNI itu tak diketahui keberadaannya, bahkan tak ikut pulang dengan rombongan.

Berikut kronologinya seperti disampaikan Konsul Jenderal RI di Istanbul Abdullah Hariadi Kusumaningprang, Kamis (5/3/2015):

24 Februari 2015
Rombongan tiba di bandara Ataturk, Turki. 16 Orang memisahkan diri dari rombongan dengan alasan ada acara keluarga.

26 Februari 2015
Salah satu dari 16 WNI ditelepon oleh ketua rombongan, namun dia mengatakan agar travel yang membawa mereka meneruskan perjalanan tanpa para WNI tersebut.

28 Februari 2015
KJRI Istanbul mendapat laporan soal WNI tersebut.

3 Maret 2015
KJRI Istanbul menunggu para WNI di bandara, namun mereka tak kunjung datang. Padahal itu adalah waktu kepulangan mereka sesuai tiket.

Otoritas Indonesia belum ada yang bisa mengkonfirmasi kemungkinan mereka bergabung dengan ISIS. Namun penyelidikan masih berjalan.

"Kami sudah minta data-datanya ke kepolisian dan sampai sekarang mereka belum kembali. Masih kami selidiki," ujar Menko Polhukam Tedjo Edhy Purdijatno di Istana Negara, Jl Veteran, Jakarta Pusat, Rabu (4/3/2015).

(mad/bar)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads