Begini Ribut-ribut Ahok dan DPRD Saat Mediasi di Kemendagri

Begini Ribut-ribut Ahok dan DPRD Saat Mediasi di Kemendagri

- detikNews
Kamis, 05 Mar 2015 17:05 WIB
Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok) tidak mencapai kesepakatan dengan DPRD dari mediasi yang diprakarsai Kemendagri. Dewan menilai Ahok deskriminatif terhadap mereka karena tidak menyerahkan APBD hasil pembahasan bersama.

Ahok menjelaskan tidak ada diskriminasi seperti yang dikatakan DPRD. Melainkan, dia hanya meminta kepada jajaran SKPD-nya agar tidak menginput data yang bukan dari hasil pembahasan ke dalam e-budgeting APBD 2015.

Suasana menjadi panas, terlebih saat legislatif Kebon Sirih protes terhadap gaya marah-marahnya dalam forum membuat banyak pihak 'panas'. Hingga Ahok pun meminta Walikota Jakarta Barat HM Anas Effendi menjelaskan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berdasarkan potongan akhir video yang wartawan dapat dari Dinas Komunikasi dan Informasi DKI, Kamis (5/3/2015), terlihat Ahok suaranya sempat meninggi dan menunjuk Anas terkait penyediaan UPS di wilayahnya pada 2014 lalu. Mantan Bupati Belitung itu meminta Anas untuk mengungkap fakta perihal ada atau tidaknya keterlibatan SKPD.

"Saya mau tanya pada belaiu ini, ini sesuai pembahasan atau tidak. Coba tolong angkat tangan," pinta Ahok dengan nada tegas di Ruang Rapat Sasana Bhakti Praja Kemendagri, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat.

Mendengar itu pun Anas berdiri dari tempat duduknya. Namun belum sempat menjawab, anggota DPRD menyela gaya bicara Ahok. Sehingga, Anas pun duduk kembali dan mengurungkan niat untuk menjawabnya.

"Inikan setelah bapak kumpulin kemarin, seakan ini pokoknya hasil pembahasan. Ini sesuai peraturan apa enggak?" sela Wakil Ketua DPRD Abraham Lunggana alias Haji Lulung.

"Ini sesuai peraturan! Apakah Anda membahas UPS Rp 4,2 miliar per kelurahan di Jakarta Baratβ€Ž," jawab Ahok sambil menunjuk dengan muka merah.

"Pak Gubernur saya kira Bapak bisa menahan emosi bapak.β€Ž Jangan teriak-teriak Pak Gubernur. Jangan kayak preman Pak Gubernur," timpal salah seorang anggota dewan.

Sekjen Kemendari Ruswandi A Tumenggung yang duduk di depan sebelah Ahok pun berusaha menenangkan situasi. Dia meminta agar kedua belah pihak untuk tetap tenang.

Seolah tak mengindahkan ucapan Ruswandi, para anggota dewan yang duduk di barisan sebelah kanan mulai berdiri. Suasana menjadi riuh karena mereka mulai mengeluarkan kata-kata tidak pantas untuk Ahok dengan kondisi tanpa aktif.

"Saya kita kami sudah cukup dengan materi yang bapak sampaikan. Jadi terima kasih, Pak Gub, Wagub dan pimpinan dan SKPD," kata Ruswandi.

Akhirnya, Ahok pun dan rombongan pimpinan dibawa keluar dari ruangan. Sebelum meninggalkan ruang, dia pun sempat bersalaman dan bercipika-cipiki dengan Ruswandi.

Ahok dan DPRD keluar melalui pintu yang berbeda. Suami Veronica Tan tersebut keluar melalui pintu belakang yang ada dalam ruangan rapat, sedangkan DPRD lewat pintu depan di mana wartawan sudah menunggu.

Dalam kesempatan terpisah di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat setelah Ahok kembali dari Kemendagri, dia pun memberi penjelasan. Mantan politisi Gerindra itu mengatakan, tidak marah dengan Anas dalam forum mediasi.

"Saya tadi pura-pura marahin Walikota Barat. Iya dong. Abis itu ketawa-ketawa kok. Kalau marah-marah benaran kayak DPRD dong marah-marah," terang Ahok.

"Kalau orang ngamuk, mereka iya. Aku cuma pengen gertak si Walkot Jakbar. Masa seluruh kelurahan dia dapat Rp 4,2 miliar," pungkasnya.



(aws/fjr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads