Pengamat politik Prof. Dr. Salim Said mengingatkan bahwa riak-riak di Golkar memang selalu terjadi saat Munas. Ia pun mengajak supaya publik melihat bagaimana akhirnya nanti dari tubuh internal Golkar menyelesaikan permasalahan kali ini.
"Jangan lupa Golkar itu punya sejarah sejak reformasi setiap Munas mesti melahirkan anak. Lihat itu partai-partai, Gerindra, Hanura, Nasdem, PKPI. Itu semua kan Golkar yang terpecah, apakah kali ini akan terjadi lagi? Saya tidak tahu tapi kan potensi itu ada," ucap Salim.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita lihat bagaimana orang Golkar menyelesaikan urusan di dalam, tapi kan emang persyaratan yang sukses untuk jadi Ketum Golkar itu kalau ada duit," kata Salim.
"Kecuali Akbar Tandjung yang memelopori, Yusuf Kalla mengambil Golkar saat jadi Wapres itu kan pakai duit. Aburizal juga pake duit," sambung Guru Besar Ilmu Politik Universitas Pertahanan tersebut.
Untuk itu, Salim pun menyarankan agar pihak-pihak yang ingin menjadi Ketum Golkar menyediakan uang yang banyak.
"Jadii kalau mau jadi Ketua Golkar saya sarankan supaya punya duit cukup, kalau nggak agak repot," pungkas Salim.
(ear/trq)