Hal ini disampaikan Ri menyusul dimulainya latihan militer gabungan AS dan Korea Selatan (Korsel) pada awal pekan ini.
Berbicara dalam forum Konferensi Perlucutan Senjata PBB di Jenewa, Swiss, Ri menyebut latihan militer kedua negara itu bersifat provokatif dan bisa memicu perang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kini DPRK punya kekuatan untuk menangkal AS dan juga melakukan serangan preemtif jika diperlukan," tandasnya.
Latihan militer tahunan AS-Korsel selalu memicu peningkatan retorika perang di semenanjung Korea. Otoritas Korut telah menembakkan dua rudal jarak pendek Scud ke lautan di kawasan lepas pantai timurnya pada Senin, 2 Maret lalu.
Bahkan menurut kantor berita resmi Korsel, Yonhap, Korut saat ini tengah bersiap menembakkan rudal jarak menengah.
Uji coba rudal tersebut telah lama digunakan Korut sebagai metode menunjukkan ketidaksenangan atas apa yang dianggapnya sebagai perilaku konfrontasi oleh Korsel dan sekutunya. Padahal Seoul dan Washington bersikeras bahwa latihan militer gabungan tersebut sifatnya semata-mata untuk pertahanan saja.
(ita/ita)