"Saat itu, semua sekolah diberi pengertian dan penjelasan mengenai kegunaan UPS yang bisa membackup data dan juga analisa Sudin Pendidikan Jakbar saat itu ialah inventaris dari sudin rentan kerusakan jika listrik di bawah 220 volt," cerita Saryono saat berbincang, Rabu (4/3/2015).
Saryono mengungkapkan, setelah mendapat penjalasan dari Sudin, pada tanggal 28 November 2014 barang tersebut datang. Karena barang sudah datang dan dipasang pihak sekolah hanya menerima saja.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saryono juga mengaku sudah dipanggil pihak Pemprov untuk diperiksa soal pengadaan UPS tersebut. Dan dirinya juga memberikan data-data soal pengadaan tersebut ke pihak terkait.
"Sudah dipanggil dan dimintai data-data. Jadi sebenarnya sekolah sama sekali tidak tahu soal uang. Karena kita tidak menerima sama sekali uang tersebut hanya barang," tutupnya.
(spt/fjr)