Pidato Netanyahu di Kongres AS Mengecam Iran

Pidato Netanyahu di Kongres AS Mengecam Iran

- detikNews
Rabu, 04 Mar 2015 11:56 WIB
Jakarta - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, memperingatkan bahwa kesepakatan yang sedang dirundingkan tentang program nuklir Iran bisa 'membuka jalan untuk bom' dan bukan mencegahnya.

Bagaimanapun dalam pidatonya di Kongres Amerika Serikat, Selasa 3 Maret, Netanyahu mengatakan tidak ingin mencampuri urusan dalam negeri Amerika Serikat.

"Kita diberitahu bahwa tidak ada kesepakatan lebih baik daripada kesepakatan yang buruk. Ya, ini kesepakatan yang buruk, amat buruk," jelasnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lewat pidatonya -yang yang diiringi tepuk tangan meriah dan beberapa kali disambut para anggota Kongres dengan berdiri- Netanyahu juga menyebut Iran sebagai 'ancaman atas seluruh dunia'.


Β 
"Rezim Iran radikal sebagaimana biasanya, ideologi mengakar pada Islam militan ... akan terus menjadi musuh Amerika Serikat."

Rencana pidato ini -atas undangan kubu oposisi Partai Republik- dikritik oleh Gedung Putih karena Presiden Barack Obama tidak lebih dulu diberitahu.

Gedung Putih menuduh Netanyahu sedang berupaya untuk menggalang penentangan di Amerika Serikat atas kesepakatan dengan Iran.


Β 
Sehari sebelum berpidato di Kongres, Netanyahu menyatakan bahwa dia bukan bermaksud untuk tidak menghormati Presiden Obama namun merupakan kewajiban moralnya untuk mengangkat masalah nuklir Iran.

Amerika Serikat -bersama Inggris, Prancis, Jerman, Rusia dan Cina- berupaya mencapai kesepakatan untuk membatasi program nuklir Iran dengan imbalan pencabutan sanksi.

Para perunding sedang bekerja sebelum batas waktu pada akhir Maret untuk kerangka kesepakatan, yang akan diikuti dengan perjanjian yang rinci pada akhir Juni.

Pemerintah Iran berulang kali menegaskan program nuklirnya untuk kepentingan damai semata namun Barat khawatir bisa dikembangkan untuk senjata nuklir.


(nwk/nwk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads