Konsul Pensosbud KJRI Sydney Nicolas Manoppo mengatakan, ada tiga teror yang dialami KJRI Sydney sejak isu eksekusi mati duo 'Bali Nine' mencuat. Teror pertama, spanduk bertuliskan 'For Andrew Chan and Myuran Sukumaran' pada akhir Januari lalu.
Kedua, terjadi pada 14 Februari 2015. Karton berwarna warni digunting dalam bentuk hati dengan tulisan 'For Andrew Chan and Myuran Sukumaran'. Ketiga, terjadi Senin (2/3) malam waktu setempat, balon berisi cat merah darah dilempar ke dalam area gedung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kemungkinan iya (orangnya sama), berdasarkan CCTV, tapi kami tidak mau menuduh. Kita tunggu saja hasil penyelidikan polisi New South Wales," kata Nicolas saat dikonfirmasi detikcom, Selasa (3/3/2015).
Wanita itu tak bisa dikenali dari CCTV sebab wajahnya tertutup topi. Yang pasti, proses penyelidikan polisi sudah mulai berjalan. Pengamanan di sekitar area gedung KJRI pun diperketat.
"Sejak isu Bali Nine menghangat, dari awal Februari kita sudah koordinasi dengan pihak kepolisian. Selain patroli, mereka juga sudah menempatkan dua-tiga orang yang ngepos dengan security guard kita," jelasnya.
Belum jelas siapa wanita misterius tersebut. Polisi Australia masih melakukan pengusutan.
Sementara Presiden Joko Widodo mengatakan, insiden itu kecil dan tidak perlu dibesar-besarkan. Indonesia tetap akan melaksanakan eksekusi mati meski mendapat tekanan dari dunia internasional dan negara-negara asal para terpidana mati.
(mad/nwk)