Hatta: Izinkan Saya Bertanya ke Amien Rais, Siapa yang Sebenarnya Berbohong?

Hatta: Izinkan Saya Bertanya ke Amien Rais, Siapa yang Sebenarnya Berbohong?

- detikNews
Senin, 02 Mar 2015 18:58 WIB
Jakarta - Mantan Ketua Umum PAN Hatta Rajasa kembali merespons tudingan eks Ketua MPP PAN Amien Rais soal pertemuan dengan dengan Jokowi. Lewat jejaring Twitter, Hatta balik bertanya ke Amien soal siapa sebenarnya yang berbohong.

Mantan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian ini mencuit lewat akun @hattarajasa pada Senin (2/3/2015) pukul 17.45 WIB. Total ada 22 cuitan yang ditulisnya secara berseri.

Dalam klarifikasinya, Hatta menyatakan pertemuan dengan Jokowi dan Ketua Partai NasDem Surya Paloh bukanlah sebentuk kebohongan yang dilakukannya. Ini sekaligus menjawab pernyataan Amien yang menyindirnya telah berbohong, pamit rapat KMP tapi malah pergi menemui rival politik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jika faktanya demikian, Izinkan saya bertanya kepada Saudara Amien Rais, siapa sebetulnya yang berbohong?" ujar Hatta dalam penggalam kultwit-nya.

Sebelum pergi menemui Jokowi di rumah Surya Paloh, Hatta mengaku telah membicarakan dengan elite KMP Idrus Marham dari Partai Golkar, dan Idrus menyetujuinya. Hatta akhirnya berangkat menemui Jokowi guna mengucap selamat telah terpilih menjadi Presiden RI. Sepulangnya dari situ, Hatta menyampaikan pertemuannya kepada kawan-kawannya di KMP.

Berikut adalah rangkaian cuitan Hatta mengklarifikasi sindiran Amien Rais:

1) Assalamualaikum, Salam Selahtera, Om Suastiastu buat saudaraku semua para kader PAN dan teman-teman di twitter yang saya banggakan.
2) Apa kabar Saudaraku semua hari ini? Semoga sehat dan selalu dalam limpahan Rahmad Tuhan YME.
3) Saat ini saya masih berada di Bali, dlm rangkaian Kongres PAN IV dan bersilaturahmi dengan Saudaraku semua.
4) Sekali lagi saya mengucapkan Selamat atas terpilihnya Saudaraku Zul Hasan sbg Ketum PAN 2015-2020. Smg partai kita ke dpn lbh baik lagi
5) Dalam kesempatan ini, saya ingin memberikan penjelasan lengkap mengenai tuduhan Saudara Amien Rais, bahwa saya berbohong.
6) Tuduhan yang dimaksud adalah mengenai pertemuan saya dengan Presiden terpilih Joko Widodo di rumah Pak Surya Paloh.
7) Perlu saya jelaskan bahwa pertemuan itu benar adanya dan tak ada yang salah dengan hal itu.
8) Sebagai Cawapres yang berkompetisi, saya merasa harus memberikan ucapan selamat kepada Pak Jokowi-JK.
9) Ini adalah perwujudan dari prinsip karakter ksatria yang saya yakini, bahwa sekeras apapun kompetisi, ujungnya haruslah berjiwa besar.
10) Secara etika ini juga sangat mulia, karena dengan pertemuan tersebut suhu politik berangsur kondusif.
11) Saya bertemu Pak Jokowi tanggal 1 September 2014 bukan tanggal 30 September seperti ia tuduhkan dalam pidatonya.
12) Saya hanya untuk mengucapkan selamat, tidak ada agenda lain, ataupun deal-deal apapun.
13) Dalam pertemuan itu saya didampingi Pak Zul Hasan dan Edi Yosfi. Kami semua berbicara bersama dengan Presiden terpilih Jokowi.
14) Sebelum saya memutuskan bertemu Presiden Jokowi, saya terlebih dahulu membicarakan dengan Idrus Marham, Sekretaris KMP.
15) Dan Idrus menyampaikan hal tersebut kepada Ketua KMP, Sdr Aburizal Bakrie.
16) Kesimpulannya, kawan-kawan KMP tidak keberatan dan berprinsip bahwa silaturahmi politik hrs fleksibel, namun prinsip politik istiqomah.
17) Sepulang saya dari pertemuan dengan Presiden Jokowi, saya menyampaikan kepada kawan2 KMP,....
18) ......baik Golkar, PKS, PAN, dll tentang hasil pertemuan tsb, ini saya lakukan agar tidak terjadi kesalahpahaman.
19) Hingga saat memimpin PAN, saya tetap konsisten berada di KMP, jadi tidak benar kalau saya dituduh berbohong.
20) Semuanya terbuka dan tidak ada yang ditutup-turupi, termasuk kepada media yang merilis berita tersebut pada 2 September.....
21) .......jika faktanya demikian, Ijinkan saya bertanya kepada Saudara Amien Rais, siapa sebetulnya yang berbohong?
22) Semoga kebenaran tetap menjadi kebenaran. Semoga Allah SWT meridhoi perjalanan bangsa kita. Wassalamualaikum.



(dnu/trq)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads