Demikian disampaikan sumber kesukuan setempat seperti dikutip kantor berita AFP, Senin (2/3/2015). Serangan yang dilakukan di distrik Markha, provinsi Shabwa, Yaman selatan pada Minggu, 1 Maret malam waktu setempat itu, juga melukai tiga tersangka militan lainnya.
Ini merupakan serangan pesawat tak berawak yang kedua kalinya dalam beberapa hari terakhir ini. Sebelumnya pada Sabtu, 28 Februari, serangan pesawat tanpa awak juga menewaskan tiga militan di desa Bijan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bahkan milisi Houthi kemudian menduduki istana kepresidenan di Sanaa pada Januari lalu dan menempatkan Presiden Abedrabbo Mansour Hadi dalam tahanan rumah. Namun pemimpin Yaman yang didukung Barat itu, akhir bulan lalu berhasil kabur ke kota Aden. Kota pelabuhan di Yaman selatan itu dikuasai oleh pasukan dan milisi yang setia pada Hadi.
Pada Januari lalu, Presiden Amerika Serikat Barack Obama menegaskan, konflik Yaman itu tak akan mengendurkan kampanye AS melawan kelompok Al-Qaeda cabang Yaman, yang dikenal dengan nama Al-Qaeda di Semenanjung Arab atau Al-Qaeda in the Arabian Peninsula (AQAP). Kelompok ini telah dinyatakan Washington sebagai cabang Al-Qaeda paling berbahaya di dunia.
(ita/ita)