Tidak disebutkan secara pasti ada berapa warga AS yang ditangkap di Venezuela. Presiden Maduro hanya menyebut mereka ditangkap beberapa hari lalu, karena diduga mematai-matai Venezuela dan merekrut mata-mata. Demikian seperti dilansir CNN, Senin (2/3/2015).
Lebih lanjut, Presiden Maduro menyebut salah satu yang ditangkap ialah seorang pilot AS keturunan Amerika Latin. Pilot ini ditangkap di wilayah Tachira, yang ada di perbatasan barat daya Venezuela.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemerintah Venezuela sebelumnya pernah menyampaikan klaim semacam ini, namun lagi-lagi tidak menjelaskan secara rinci soal penangkapannya.
Dalam pernyataannya kepada publik, Presiden Maduro juga mengumumkan sejumlah aturan baru bagi warga AS yang hendak berkunjung ke Venezuela. Sekarang, setiap warga AS harus mengajukan visa jika ingin masuk ke wilayah Venezuela.
Tidak hanya itu, Presiden Maduro juga memperketat aturan bagi Kedutaan Besar AS di Caracas, sebagai bagian dari langkah yang disebutnya menangkal campur tangan AS dalam negaranya. Salah satunya ialah mengharuskan Kedubes AS di Caracas untuk meminta izin dari Kementerian Luar Negeri Venzuela, jika akan menggelar rapat apapun.
Kemudian juga akan mengurangi staf pada Kedubes AS di Caracas hingga mendekati jumlah staf diplomat pada Kedubes Venezuela di Washington, AS yang hanya mencapai 17 orang.
Beberapa minggu terakhir, otoritas Venezuela seringkali menuding AS berada di balik rencana kudeta terhadap pemerintahan Presiden Maduro.
(nvc/ita)