KNKT: Penyelidikan Jatuhnya Pesawat AirAsia QZ8501 Sudah 40 Persen

Tragedi AirAsia

KNKT: Penyelidikan Jatuhnya Pesawat AirAsia QZ8501 Sudah 40 Persen

- detikNews
Senin, 02 Mar 2015 16:17 WIB
Jakarta - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) telah menyelidiki 30-40 persen terkait kecelakaan Pesawat AirAsia QZ8501. Namun, Ketua KNKT Tatang Kurniadi masih belum mau menjelaskan hasil penyelidikan yang telah dilakukan jajarannya.

"Kita investigasi dengan teliti, black box sudah memberi data. Untuk lebih pasti kita perlu wreckage (serpihan pesawat). (Hasil) sudah 30-40 persen dan itu akan berubah nanti karena banyak ahli dan semua itu akan berubah. Itu harus teliti, tidak bisa asal-asalan karena kalau asal-asalan kita akan malu. Ini penyelidikan atas nama tim Indonesia," ujar Tatang usai serah terima main body QZ8501 di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakut, Senin (2/3/2015).

Meski sudah cukup banyak memiliki data, KNKT belum bisa memberi informasi tentang hasilnya. KNKT masih melakukan koordinasi sesuai standar prosedur internasional dalam merilis hasil penyelidikan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Belum ada hasil, kami harapkan kalau kita sepakat pada bulan ke sepuluh, saya berusaha secepatnya dalam waktu yang pantas dalam kecelakaan sebesar ini. (Kecelakaan) AdamAir dan Sukhoi 7-8 bulan," kata Tatang.

KNKT memiliki waktu sampai 12 bulan lamanya dalam menyelesaikan penyelidikan ini. Namun Tatang dan jajarannya akan berusaha menyelesaikan secepatnya sebelum batas tersebut habis.

"Sesudah selesai (penyelidikan) maka KNKT akan mengeluarkan release of custody. Nanti hasilnya kita akan publikasikan dan diberi waktu 2 bulan bagi pihak lain untuk berkomentar, β€Žtim ini pendapatnya begini begini, kalau itu sudah final tidak akan dijawab, itu protokol," jelas Tatang.

"Nanti tanggal 11, 12, 13 tim Airbus (Perancis) akan datang, termasuk negara yang terkait, state of interest. Seperti Korea, Singapura, UK. Kita akan bahas masalah analisa. Dengan badan pesawat ini mudah-mudahan akan ada fakta baru," sambung purnawirawan AU Bintang 2 itu.

Mengenai informasi adanya suara-suara mesin pesawat yang dimatikan dari hasil rekaman black box, Tatang membantahnya. Hingga saat ini KNKT belum menyimpulkan apa-apa dari hasil suara maupun data yang didapat dari black box.

"Itu banyak informasi yang tidak akurat. Rekaman (black box) sudah ditranskrip, sudah didengar. Belum disimpulkan karena proses itu sangat hati-hati," pungkas Tatang.

(ear/aan)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads