Seperti dilansir Reuters, Senin (2/3/2015), pengumuman yang disampaikan Menteri Luar Negeri Julie Bishop ini, juga dalam rangka serangan terhadap ISIS untuk merebut kembali Mosul yang selama ini dikuasai militan keji tersebut.
Serangan di Mosul dijadwalkan akan dilakukan pada April atau Mei mendatang, dengan melibatkan 20 ribu-25 ribu pasukan Kurdi dan tentara Irak yang telah mendapat pelatihan dari militer AS.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pemerintah bertekad untuk menghentikan warga Australia terlibat dalam konflik teroris di Irak dan Suriah, serta mendukung organisasi teroris," tegas Menlu Bishop dalam pernyataannya.
Di bawah aturan keamanan baru yang diterapkan Perdana Menteri Tony Abbott pada Oktober 2014, setiap warga negara Australia terancam hukuman penjara hingga 10 tahun, jika melanggar larangan bepergian ke wilayah-wilayah yang dinyatakan terlarang oleh Australia.
Aturan ini merupakan bagian dari upaya pemerintahan PM Abbott untuk mencegah ancaman yang diberikan oleh warga Australia, yang diradikalisasi saat berjihad di luar negeri untuk militan seperti ISIS dan jaringan Al-Qaeda lainnya.
Pada September 2014 lalu, PBB menyerukan kepada negara-negara di dunia untuk menetapkan pelanggaran pidana serius bagi warganya yang pergi ke luar negeri untuk bertempur dengan militan, atau merekrut dan mendanai aktivitas jihad.
(nvc/ita)