Ditemani Menlu Selandia Baru, McCully, Menlu Retno menjelaskan empat prioritasnya yakni melindungi kedaulatan negara, meningkatkan proteksi WNI dan badan hukum Indonesia, mengintensifkan diplomasi ekonomi dan memajukan kerjasama regional dan internasional.
"Dalam hal ini, Indonesia harus selalu ada pertimbangan domestik yang menjadi basis kebijakan. Khususnya terkait urusan geografi, kepentingan ekonomi, aspirasi rakyat, budaya, dan nilai-nilai tradisi," ujar Menlu Retno di depan dua ratusan dosen dan mahasiswa, Senin (2/4/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Soal perlindungan warga negara, hal ini merupakan konsekuensi dari makin terbukanya dan terkoneksinya kehidupan manusia di dunia. Dengan makin tersebarnya WNI, maka negara harus memberikan jaminan perlindungan.
"Di Selandia Baru sendiri terdapat sekitar lima ribu WNI, 763 di antaranya adalah mahasiswa. Selain Itu, 14 ribu WNI melancong ke sini setiap tahun," ujarnya.
Mengenai ekonomi diplomasi, hal ini sudah jamak dilakukan tiap negara. Dalam setiap pertemuan, dipastikan memiliki unsur ekonomi. Apalagi Indonesia merupakan pasar yang besar. Namun, Indonesia pasti tidak hanya ingin jadi pasar semata.
"Indonesia sangat aktif dalam kegiatan regional khususnya ASEAN. Selain itu, Indonesia juga sangat menaruh perhatian terhadap wilayah Pasifik Selatan. Karenanya, kerjasama terus ditingkatkan dalam rangka Pacific Island Forum (PIF) dan South West Pacific Dialogue (SWPD).
"Saya mengajak Selandia Baru untuk memperkuat hubungan bilateral dan menjaga visi beraama: perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran wilayah," ujar Menlu yang disambut tepuk tangan meriah.
(try/try)