"Saya tidak tahu sama sekali, kalau nggak heboh di media. Setelah itu saya baru lihat harganya dan kaget juga," ujar Anang saat berbincang, Senin (2/3/2015).
Anang mengatakan sekolah saat itu hanya mengusulkan penambahan daya listrik kepada pemerintah dikarenakan sekolah yang berada di Jalan Panjang, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, itu kekurangan daya listrik. Karena sebelum adanya UPS, sekolah tersebut sering mati listrik dan sekring listrik sering meledak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anang melanjutkan, setelah mengajukan tiba-tiba pada tanggal 28 November 2014 alat pembantu daya tersebut datang. Dirinya mengaku tidak mengetahui kalau alat tersebut dinamakan UPS.
"Barang datang 28 November 2014 dibawa oleh pekerja dari PT Astrasea Pasirindo. Saat itu kita tidak tahu itu UPS namanya yang kita tahu ini alat bisa membantu kekurangan kita dan ini bisa memback-up. Karena daya komputer langsung dijalurkan kesana dan tidak memakai PLN lagi," tutup Anang.
(spt/trq)