Dengan Zulkifli Hasan, sebenarnya Hatta Rajasa lebih terlihat akrab. Bahkan sepanjang voting pemilihan ketua umum PAN keduanya duduk bersebelahan, keduanya juga memantau penghitungan suara bersama-sama dengan sesekali ngobrol santai.
Setelah kalah 6 suara dari Zulkifli Hasan, Hatta Rajasa pun dengan ksatria mengucapkan selamat kepada Zulkifli. Hatta kemudian berlalu dari ruang utama kongres PAN di ballroom Hotel Westin, Nusa Dua, Bali, tanpa menyalami Ketua MPP PAN Amien Rais. Hatta memilih menenangkan para pendukungnya yang masih berduka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saudara, saya dengar ada ancaman akan diganti, di-plt atau di-PAW. Saya tidak akan tinggal diam," ucap Hatta di Hotel Grand Hyatt, Nusa Dua, Bali, Senin (2/3/2015).
Hatta pun meminta para mereka untuk tidak khawatir karena ia tidak akan pergi. Hatta akan menegakkan kebenaran.
"Saya tidak punya kepentingan apapun kecuali menegakkan kebenaran. Jangan khawatir, jangan kecil hati. Kita tetap bersama. Saya tidak akan pernah meninggalkan saudara," kata pria asal Sumatera Selatan ini.
Sepakat dengan Zulkifli, Hatta sebenarnya sudah legowo untuk bersatu pasca kongres. Namun Amien Rais lagi-lagi bersuara keras, Amien mengungkap tak semua kubu Hatta masuk pengurus PAN di bawah Zulkifli Hasan. Sebab ada sejumlah pendukung Hatta yang akan dicoret Amien.
"Jadi sudah ada sejarahnya besok, tinggal dibicarakan. Tapi yang jelas mereka pun harus kita rangkul. Andaikata diberi silang (tidak dirangkul, red) dua-tiga oknum saja," kata Amien Rais berbicara di hadapan pendukung Zulkifli di Hotel Melia, Nusa Dua, Bali, Senin (2/3/2015) dini hari.
Siapa oknum yang dimaksud, Amien tidak menyebut rinci. Yang pasti, oknum tersebut sulit dimaafkan kesalahannya. "Jadi ksalahan ada yang bisa diampuni, ada yang tidak," imbuh Amien.
Apakah pernyataan Amien Rais ini ada hubungannya dengan pernyataan keras Hatta soal 'tak akan tinggal diam' atau tidak, hanya mereka yang tahu. Tapi yang terlihat publik, perang dingin dua pendiri PAN ini belum berakhir.
(van/mad)