Hal itu disampaikan salah satu sahabat Firman di Himpunan Mahasiswa Mesin (HMM) UPI, M Iqbal Nugraha. Bahkan sore sebelum kecelakaan tragis itu terjadi, almarhum masih sempat berkumpul di kampus dengan teman-teman untuk membahas kegiatan kampus.
"Jumat (27/2/2015) sore hari masih kumpul di kampus, ketemuan saman teman-teman Hima lain. Karena hari Sabtu-nya (28/2/2015) mau ada acara Porseni," ujar Iqbal saat ditemui usai acara Doa Bersama di Kampus UPI, Jalan Setiabudi, Senin (2/3/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pas di kampus sih biasa saja, cuma banyak yang bilang Firman agak murung," katanya.
Hingga kemudian, Sabtu pagi, teman-teman Firman dikabari warga di sekitar lokasi kejadian soal kecelakaan tersebut.
"Jadi warga di situ ngehubungin teman-teman Firman dari buku yang jatuh. Kami langsung ke sana," katanya.
Barulah informasi soal kecelakaan itu menyebar di antara teman-teman, ditambah berita-berita yang telah mulai muncul.
"Kami kaget sekali. Kehilangan," tutur Iqbal sedih.
Sehari-hari, Firman dikenal sebagai sosok teman yang baik dan setia kawan.
"Dia itu baik banget, setia kawan. Misalnya ada teman yang belum makan, dia suka bawain box, atau nasi goreng," sebutnya.
Begitu juga jika ada tugas kuliah, Firman pun tak sungkan membantu. "Dia suka bantuin teman," katanya.
(tya/ern)