Bahkan kadang kerumunan penggila akik itu membuat jalanan menjadi macet, tengok saja di kawasan Rawa Bening, Jaktim tempat pusat penjualan akik.
Tapi beberapa akhir ini soal booming akik ini menjadi perbincangan di media sosial sampai ke forum-forum internet. Banyak yang membandingkan nasib akik akan sama dengan nasib tanaman gelombang cinta. Di masa jayanya, gelombang cinta berharga hingga jutaan rupiah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ini, harga akik saat ini untuk sejumlah jenis batu seperti Bacan, Giok Aceh, Solar Aceh, Red Raflesia, fire opal, Sungai Dareh, panca warna Garut, dan akik Pacitan memang tengah tinggi. Bahkan bila sudah keluar kristal bisa sampai jutaan rupiah.
Lalu akankah harga akik yang gila-gilaan akan turun drastis? Ada yang bilang akan drop, ada juga yang bilang tetap akan bertahan.
Yang menyebut harga akik turun mereka yang menyandingkan akik dengan gelombang cinta. Saat ini banyak yang sekedar ikut-ikutan latah demam akik. Suatu saat akan sampai pada titik jenuh.
Sedang yang pro harga akik tetap bertahan mereka yang percaya, kalau booming akik berbeda dengan booming gelombang cinta. Akik itu dari alam, tak bisa dibudidayakan. Bahkan sekarang untuk akik kualitas super sudah langka, di pasaran untuk jenis Bacan saja lebih banyak batu yang muda.
Belum lagi akik juga menjadi bahan ekspor. Penambang batu Bacan dan giok Aceh saja misalnya, batu mereka sudah banyak yang dibeli buyers asal Taiwan.
Soal pro kontra booming akik ini memang terus menjadi perdebatan. Tapi pastinya akik membuat berkembang ekonomi suatu daerah. Mungkin karena Bacan meroket saja, sekarang banyak yang ngeh soal daerah bernama Bacan. Belum lagi akik juga memberikan banyak lapangan kerja.
Bupati Purbalingga bahkan sampai mewajibkan PNS-nya memakai akik. Hal itu dilakukan agar daerah yang dikenal dengan akik Klawing itu menggeliat UKM akik-nya.
Tapi harus dicatat juga jangan sampai perburuan akik menyebabkan rusaknya lingkungan. Di Aceh, Walhi bahkan sampai meminta pemerintah melarang penambangan akik karena menyebabkan kerusakan lingkungan.
Bagaimana dengan Anda, sudah ketularan demam akik?
(ndr/mad)