Entah karena jalan berlubang atau sebab yang lain, tapi motor rampokan itu bisa mogok di pintu perlintasan rel Jl Purbaya, Pasar Minggu, Jakarta Selatan,Minggu (1/3/2015), pukul 08.30 WIB.
"Motor itu mogok tepat di situ, di rel yang ada lubangnya itu," kata Edi Suprayitno (42) penjaga pintu perlintasan di lokasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Edi yang waktu itu sedang berjaga bersama Muhammad Ali menceritakan, saat itu kereta api sudah mau lewat.
"Sirine sudah berbunyi. Bahkan pintu sudah mulai saya tutup, sekitar sudah setengah jalan mau menutup," kata Edi.
Namun penjambret terlihat mendorong motornya yang mogok. Pengendaranya mengutak-atik kunci kontak, sementara satunya lagi berusaha mendesak motor dari belakang supaya bisa keluar rel.
"Terus ada suara perempuan teriak, 'Maling!'," kata Edi.
Sementara itu dari arah Kalibata sekitar 100 meter dari pos, kereta sudah siap melintas ke arah Pasar Minggu. Akhirnya dua pria pembegal tadi berhasil keluar dari pintu perlintasan.
"Sekitar 20 meter dari pintu perlintasan, motornya bisa menyala," kata Muhammad Ali menambahkan.
Spontan, Ali mengejar kawanan begal itu namun Edi langsung sadar masuk pos kembali untuk tetap menjaga pintu perlintasan. Ali menghempaskan tendangan ke perut kanan si begal yang membonceng. Kejadian ini terjadi di dekat pangkalan ojek, tak jauh dari Pom Bensin dekat Volvo Jalan Raya Pasar Minggu.
"Terus begal itu dibawa ke depan toko handphone itu. Setelah itu babak belur diinjak beramai-ramai," kata dia.
Namun tiga orang lainnya berhasil kabur. Melihat ke lokasi penghakiman massa terhadap si begal, saat ini sudah nampak normal. Tak terlihat secara kasat mata adanya bekas darah, yang ada hanya sampah-sampah kota seperti puntung rokok, bungkus rokok, ada pula dedaunan. Lokasinya ada di depan Phone Center, Jl Raya Pasar Minggu.
(dnu/mad)