Kanit Reskrim Polsek Pasar Minggu AKP Murgianto menjelaskan, peristwa penjambretan ini menimpa seorang ibu. Namun sebelum bisa dimintai keterangan, korban sudah tak ada di lokasi. Identitasnya pun hingga kini tak diketahui.
Hanya saja, satu dari empat pelaku berhasil diringkus masyarakat setempat. Bahkan, pelaku dihakimi massa hingga dinyatakan tewas setibanya di rumah sakit Polri Kramat Jati.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pukul 08.30 WIB
Korban melintas di perlintasan rel kereta api volvo Jl.Purbaya Kel pejaten Timur Pasar Minggu Jaksel. Seorang pria bermotor tiba-tiba menarik tas berwarna cokelat sambil menodongkan golok. Para begal itu mengendari motor matic Yamaha Mio berwarna hitam.
Pukul 08.40 WIB
Saksi berinisial K yang baru pulang senam melihat kejadian ini. Dia langsung berteriak 'maling!'. Sontak, orang lain di sekitar tempat kejadian ikut mengejar pelaku, termasuk M Ali, sang penjaga pintu perlintasan. Dia bahkan sempat duel dengan salah seorang pelaku.
Ali menendang pelaku hingga terjatuh. Dia mengklaim tendangan itu seperti 'tendangan tanpa bayangan' milik legenda kung fu Tiongkok, Fong Sai Yuk.
Setelah satu orang terjatuh, tiga orang begal lainnya kabur. Massa pun langsung mengerubuti si begal. Aksi main hakim sendiri tak bisa terhindarkan. Sempat ada yang meneriakkan agar si begal dibakar, namun akhirnya bisa dicegah.
Siang Hari
Polisi memastikan pelaku penodongan yang belakangan diketahui bernama Cecep Saidin (36) itu meninggal dunia di RS Kramat Jati. Barang bukti sebilah golok saat ini sudah di tangan polisi.
(rni/mad)