Pengkritik Keras Putin Dibunuh, Polisi Rusia Buru Pelaku

Pengkritik Keras Putin Dibunuh, Polisi Rusia Buru Pelaku

- detikNews
Sabtu, 28 Feb 2015 15:31 WIB
Moskow, - Rusia digegerkan oleh pembunuhan Boris Nemtsov, pemimpin oposisi Rusia yang dikenal sebagai pengkritik keras Presiden Vladimir Putin. Pria berumur 55 tahun itu ditembak mati tak jauh dari Kremlin.

Kepolisian Rusia tengah memburu pelaku penembakan politikus yang juga kerap mengkritik peran Rusia dalam konflik Ukraina itu. Demikian seperti dilansir kantor berita Reuters, Sabtu (28/2/2015).

Nemtsov ditembak empat kali di bagian punggung oleh para penyerang tak dikenal yang menggunakan sebuah mobil berwarna putih. Insiden penembakan ini terjadi saat Nemtsov tengah berjalan kaki bersama seorang wanita Ukraina di Moskow pada Jumat, 27 Februari malam waktu setempat. Wanita Ukraina tersebut tidak terluka dalam insiden ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nemtsov merupakan mantan wakil perdana menteri yang pernah melontarkan kekhawatiran soal dirinya akan dibunuh. Nemtsov dikenal sebagai figur oposisi paling terkemuka selama 15 tahun pemerintahan Putin.

Presiden Putin mengecam pembunuhan Nemtsov dan memerintahkan penyelidikan di bawah kendali kepresidenan atas insiden ini. Menurut Putin, insiden itu bisa saja merupakan aksi pembunuh bayaran dan provokasi menjelang aksi protes besar-besaran oleh oposisi yang akan digelar Minggu, 1 Maret besok.

Presiden Prancis Francois Hollande dan Presiden Amerika Serikat Barack Obama juga mengecam pembunuhan Nemtsov. Obama menyebut penembakan Nemtsov brutal dan keji.

"Kami meminta pemerintah Rusia melakukan penyelidikan segera, menyeluruh dan transparan atas latar belakang pembunuhannya dan memastikan mereka yang bertanggung jawab atas pembunuhan keji ini dibawa ke pengadilan," ujar Obama dalam statemennya.

(ita/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads