Amien lalu berdiri di sisi Zulkifli Hasan, pesaing Hatta di kontestasi caketum PAN 2015-2020. Apakah sosok Amien masih membawa pengaruh bagi kader PAN? Masihkah sang mahaguru diidolakan?
"Pamor Amien di PAN sekarang ini saya lihat trennya sudah mulai memudar. Kader PAN sekarang cenderung lebih menokohkan Hatta ketimbang Amien," kata pengamat politik dari Sinergi Masyarakat untuk Indonesia (SIGMA) Said Salahuddin, Sabtu (28/1/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mulai ada pergeseran patron di internal PAN, dari Amien Rais kepada Hatta Rajasa," sambungnya.
Penyebab pudarnya pamor mantan Ketua MPR ini karena dia dianggap otoriter. Amien memang terus menyerukan agar Ketum hanya 1 periode, padahal aturan itu tidak ada di AD/ART.
"Selama masa pra-kongres saya dengar Amien cenderung bersikap otoriter dalam menggalang dukungan untuk pemenangan Zulkifli kepada para pemilik suara. Sikap Amien ini pada gilirannya menimbulkan respons negatif dari para kader dan pengurus PAN. Impilkasinya mereka menjadi tidak simpatik kepada Zulkifli Hasan," papar Said.
Di sisi sebaliknya, Hatta mencuat kembali karena dianggap berprestasi. Di masa kepemimpinan mantan Menko Perekonomian itu, suara PAN terbesar sepanjang sejarah partai.
"Semakin menguatnya kesadaran kolektif dan pengakuan dari para kader dan pengurus PAN tentang kualitas seorang Hatta Rajasa yang dipandang telah terbukti mampu meningkatkan pencapaian partai," tuturnya.
Meski begitu, Tim Sukses Hatta Rajasa tetap membela Amien. Pria kelahiran Solo itu disebut sebagai pemersatu PAN.
"Tidak ada yang tidak mengidolakan Pak Amien. Faktor Pak Amien yang membuat kami yakin PAN tidak akan pecah," kata Bima di Jakarta, Kamis (26/2/2015).
(imk/ndr)