Pria bernama Joseph Aldridge tersebut juga tewas setelah menembak dirinya sendiri. Para korban pria berumur 36 tahun itu adalah kerabat keluarga dan tetangganya. Mereka tinggal berdekatan di komunitas kecil Tyrone, yang hanya berpenduduk sekitar 50 orang.
Menurut otoritas setempat seperti dilansir kantor berita Reuters, Sabtu (28/2/2015), motif penembakan brutal ini belum diketahui. Juga tidak diketahui apakah pembunuhan massal ini dipicu oleh kematian ibu Aldridge, yang ditemukan tewas di rumahnya. Tidak disebutkan penyebab kematian wanita itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penembakan massal ini mulai terungkap pada Kamis, 26 Februari sekitar 22.00 waktu setempat, ketika seorang anak perempuan menelepon 911 dari rumah tetangganya. Anak tersebut berlari ke rumah tetangganya itu sembari menangis dan mengatakan bahwa kedua orangtuanya telah ditembak. Mereka pun menelepon polisi, yang kemudian menemukan ayah dan ibu anak tersebut telah tewas di rumah mereka.
Sheriff Texas County, James Sigman mengatakan, polisi kemudian menemukan lima orang lainnya yang juga tewas dan seorang wanita yang terluka di tiga rumah lainnya. Dari wanita yang terluka itulah, polisi mendapatkan keterangan mengenai pelaku penembakan.
Kepolisian setempat masih menyelidiki lebih mendalam peristiwa mengejutkan bagi warga setempat tersebut.
"Semua orang saling kenal di sini. Kami semua menangis bersama," tutur Scott Dill, pengawas distrik Houston School di Texas County.
(ita/ita)