"Setelah nanti badan pesawat diserahkan ke KNKT, maka yang saya lakukan ketemu dengan keluarga korban dalam rangka konsolidasi waktu penutupan operasi. Saya akan memberikan opsi-opsi bagi kepentingan harapan keluarga," kata Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Hendry Bambang Soelistyo di kantornya, Jl Angkasa, Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu (28/2/2015).
Dia menjelaskan pengangkatan fuselage ini karena dalam dua minggu terakhir, tim SAR belum menemukan jenazah baru maka dalam tiga hari terakhir, tim merencanakan mengangkat fuselage terlebih dulu. "Upaya menemukan jumlah korban sudah kita lakukan semaksimal mungkin. Sudah 2 minggu terakhir kita tidak menemukan lagi maka sebagian tim sejak tiga hari lalu melakukan pengangkatan badan pesawat. Ini dilakukan bahwa sudah tidak ada lagi korban di area pencarian," sebut jenderal TNI bintang itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia berharap keluarga korban bisa memahami kalau tim SAR sudah maksimal dalam proses evakuasi. Pasalnya, sejak QZ8501 jatuh pada 28 Desember 2014, Tim SAR gabungan sudah menggelar operasi pokok gabungan. "Syukur-syukur mereka sudah menyerahkan sepenuhnya bahwa ini kejadian sudah maksimal dan mereka sudah menerima tidak bisa dilanjutkan," tuturnya.
Untuk beberapa titik area lokasi, menurut Soelistyo, upaya pencarian sudah dihentilan. Beberapa titik lokasi itu adalah Selat Makasar, Majene, Mamuju dan sekitarnya. "Mereka sudah kita tutup operasinya sejak dua minggu yang lalu. Tapi tetap ada dua tim yang siaga untuk menerima apabila terjadi laporan-laporan yang terkait dengan upaya pencarian," paparnya.
Dia pun menyebut jika saat pertemuan nanti pihak keluarga korban masih punya harapan lebih agar tim SAR melanjutkan proses pencarian, maka Basarnas akan siap. Tapi, kelanjutan proses pencarian ini dilakukan dalam skala kecil.
"Tetapi kalau mereka menginginkan, saya masih bisa menyiapkan kemampuan dengan skala kecil tambahan selama 7 hari. Skala kecil ini dua kapal Basarnas dan juga ada tim penyelam, pencarian di sekitar situ saja," tuturnya.
Seperti diketahui, AirAsia QZ8501 jurusan Surabaya-Singapura jatuh di Selat Karimata dekat Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, pada 28 Desember 2014. Pesawat ini mengangkut 162 penumpang termasuk awak pesawat di dalamnya.
(hat/aan)