Kongres IV, Sudahkah PAN Berubah Jadi Partai Modern?

Kongres PAN

Kongres IV, Sudahkah PAN Berubah Jadi Partai Modern?

Mulya Nurbilkis - detikNews
Sabtu, 28 Feb 2015 11:38 WIB
Jakarta - Partai Amanat Nasional (PAN) menggelar Kongres IV hari ini. Idealnya, di Kongres IV sebuah parpol sudah bertransformasi menjadi lebih modern, menjadi partai yang mengutamakan regenerasi. Bagaimana dengan PAN?

"Kalau di negara berkembang, kongres IV sama dengan proses transisi selesai. Setelah 4 kali kongres, orang-orang utamanya sudah berubah. Masa masih mau terjun di politik. Ini ironi lembaga poltik," kata Peneliti Populi Center Nico Harjanto dalam diskusi Smart FM dan Populi Center dengan tema 'PAN Menatap Masa Depan' di Gado-Gado Boplo Jalan Gereja Theresia, Menteng, Jakpus, Sabtu (28/2/2015).

Dalam diskusi ini hadir sebagai pembicara mantan politisi PAN yang kini berkarier di Golkar Indra J Piliang dan guru besar politik Islam UI Prof Salim Said. Nico mengatakan harusnya setiap partai politik memberikan ruang untuk politisi muda. Sayangnya, sebagian besar partai politik di Indonesia tidak melakukan itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau siklusnya 4 kali kongres itu berarti memberi wadah yang lebih bagus atau kesempatan pada politisi muda untuk membuat pembaharu di partainya, namun bukan dari tekanan individu seperti adanya dukungan Amien Rais," ucapnya.

Mantan politisi PAN yang kini berkarier di Golkar, Indra J Piliang melihat kecendrungan adanya perubahan kepemimpinan di tubuh PAN.

"Saya melihat ada kencenderungan perubahan kepemimpinan karena tekanan eksternal seperti demografi pemilih muda yang ingin melihat wajah-wajah baru," ucapnya.

Hal senada juga dinilai Guru Besar Politik Islam Prof Salim Said menilai jika pun adanya perubahan kepemimpinan di PAN bukanlah karena Hatta Rajasa yang legowo namun karena‎ paksaan dari kader.

"Jadi jangan berharap politisi akan mundur dan legowo. Kalau Zulkifli menang itu karena kader yang memaksa Hatta Rajasa‎ untuk mundur melalui perhitungan suara," ujar Salim.

(bil/tor)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads