"Kalau di negara berkembang, kongres IV sama dengan proses transisi selesai. Setelah 4 kali kongres, orang-orang utamanya sudah berubah. Masa masih mau terjun di politik. Ini ironi lembaga poltik," kata Peneliti Populi Center Nico Harjanto dalam diskusi Smart FM dan Populi Center dengan tema 'PAN Menatap Masa Depan' di Gado-Gado Boplo Jalan Gereja Theresia, Menteng, Jakpus, Sabtu (28/2/2015).
Dalam diskusi ini hadir sebagai pembicara mantan politisi PAN yang kini berkarier di Golkar Indra J Piliang dan guru besar politik Islam UI Prof Salim Said. Nico mengatakan harusnya setiap partai politik memberikan ruang untuk politisi muda. Sayangnya, sebagian besar partai politik di Indonesia tidak melakukan itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mantan politisi PAN yang kini berkarier di Golkar, Indra J Piliang melihat kecendrungan adanya perubahan kepemimpinan di tubuh PAN.
"Saya melihat ada kencenderungan perubahan kepemimpinan karena tekanan eksternal seperti demografi pemilih muda yang ingin melihat wajah-wajah baru," ucapnya.
Hal senada juga dinilai Guru Besar Politik Islam Prof Salim Said menilai jika pun adanya perubahan kepemimpinan di PAN bukanlah karena Hatta Rajasa yang legowo namun karena paksaan dari kader.
"Jadi jangan berharap politisi akan mundur dan legowo. Kalau Zulkifli menang itu karena kader yang memaksa Hatta Rajasa untuk mundur melalui perhitungan suara," ujar Salim.
(bil/tor)