"Kita memanggil teman-teman yang dipercaya fraksi untuk menjadi tim angketโ, ada 33 orang dari semua fraksi," kata Ongen di Gedung DPRD, Senayan, Jakarta, Jumat (27/2/2015).
โRapat perdana ini dilakukan tertutup. Ongen beralasan proses penyelidikan terhadap Ahok dan APBD itu memang tidak bisa dilakukan terbuka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tim angket belum menentukan siapa-siapa saja yang bakal dipanggil untuk dimintai keterangan. Kerja tim angket difokuskan kepada penyelidikan terhadap APBD yang diduga palsu diserahkan Ahok ke Kementerian Dalam Negeri. Ongen menolak untuk mengomentari substansi APBD, termasuk dana siluman yang sering disebut Ahok.
"Saya nggak masuk ke situ (soal dana siluman). Saya akan bicara tentang RAPBD yang palsu dan tidak palsu. Saya tidak bicara isinya, tapi saya bicara soal RAPBD yang dikirim ke Kemendagri," tuturnya.
Menurut dugaannya, APBD yang dikirim Ahok ke Kemendagri bukanlah APBD yang disetujui DPRD, maka tidak sesuai dengan hak budgeting dewan. Jikapun Ahok sebelumnya tak setuju, seharusnya Ahok mengembalikan APBD itu ke DPRD lagi untuk dievaluasi lagi.
(dnu/bar)