Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok) bersitegang dengan DPRD soal dalam siluman Rp 12,1 triliun, termasuk untuk pengadaan perangkat penyedia daya listrik (Uninterruptible Power Supply/UPS) miliaran rupiah per sekolah. UPS terdiri dari berbagai ukuran mulai dari yang kecil hingga besar dan tergantung pada kebutuhan.
Sebagian sekolah negeri di Jakarta telah mendapatkan fasilitas ini, meski
belum maksimal dimanfaatkan. Tetapi ada pula salah satu SMP di bilangan Jakarta Selatan yang tidak dapat fasilitas ini tetapi sudah memanfaatkan fasilitas yang ada.
Adalah Rusdi (53) yang merupakan Kepala SMP 37 Jakarta Selatan. Sudah sejak lama dia memanfaatkan teknologi informasi yang ada dalam kegiatan belajar mengajar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kini penggunaan internet untuk belajar di kelas sudah banyak diterapkan tenaga pendidik. Tetapi Rusdi tak berhenti di situ saja, dengan sikapnya yang ramah dia mencoba mendekati apa yang dikehendaki siswa-siswi.
"Mereka kan sekarang punya handphone canggih-canggih. Bisa foto, bisa video, macam-macam. Daripada bikin film yang tidak-tidak, saya arahkan saja untuk belajar di kelas," kata Rusdi.
Mula-mula Rusdi yang mengajar pelajaran Kewarganegaraan ini mengikuti kurikulum yang ditetapkan. Salah satu pokok bahasan di mata pelajaran itu adalah mengenai globalisasi.
Globalisasi sangat erat kaitannya dengan perkembangan teknologi informasi. Dari situlah dia mendapat inspirasi untuk memanfaatkan fasilitas yang sudah dimiliki peserta didik.
"Mereka buat film tentang diskusi mereka. Ada dialog-dialog yang membicarakan mengenai globalisasi. Tidak perlu bagus-bagus buatnya, sesuai kreasi mereka dan alat yang mereka punya. Yang penting mereka bisa dengar lagi kapan pun sehingga mudah diingat dan dimengerti. Hasilnya? Luar biasa antusias mereka mengerjakan tugas," papar bapak tiga anak tersebut.
Rusdi memanfaatkan laptop yang dia miliki sendiri untuk menayangkan rekaman siswa-siswi itu di kelas. Beberapa ruang kelas memang sudah dilengkapi dengan proyektor.
"Alhamdulillah listriknya kuat kalau cuma untuk kegiatan seperti ini," imbuh Rusdi.
Tak terbersit dalam angan dia mengenai pengadaan UPS yang diributkan itu. Hanya tanda tanya yang muncul di benak dia.
"Apa mungkin sekolah SMP perlu yang seperti itu? Kalau di kantor yang berbasis IT sih saya tidak heran," ucap dia.
Rusdi sudah menjadi kepala sekolah selama 4 tahun. Sebelas bulan belakangan ini dia ditugaskan di SMP 37.
Dia pun berharap suatu hari nanti metode pembelajaran yang dia terapkan bisa menginspirasi guru lain di Indonesia. Sehingga tak perlu bergantung pada fasilitas yang mewah.
"Kita manfaatin aja apa yang kita punya," kata Rusdi.
Ahok menuding ada dana siluman di APBD 2015 karya DPRD senilai Rp 12,1 triliun. Sementara itu menurut Wakil Ketua DPRD DKI M Taufik anggaran Rp 12,1 triliun sudah sah dan disetujui bersama satuan perangkat kerja daerah (SKPD) Pemprov Jakarta.
(bpn/fdn)