3 Penambang Emas Tradisional Tewas Tertimbun Tanah Longsor

Sarolangun - Tiga penambang emas tradisional tewas setelah tertimbun tanah longsor di lokasi Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di Kabupaten Sarolangun, Jambi. Salah seorang di antaranya anak berusia tujuh tahun.

Dalam keterangan kepada wartawan, Jumat (27/2/2015), Kepala Bidang Humas Polda Jambi AKBP Almansyah menyatakan, para korban sudah dievakuasi dari lokasi longsoran. Selain tiga korban tewas, ada juga tiga korban luka.

"Yang luka, karena sempat tertimbun, masih dirawat di rumah sakit. Sedangkan korban tewas tiga orang, sudah diserahkan pada keluarga," kata Almansyah dari Jambi.

Disebutkan Almansyah, longsoran itu terjadi di lokasi penambangan yang berada di Krembil, Kecamatan Cermin Nan Gedang. Saat kejadian, Kamis (26/2) malam, para korban sedang berada di lokasi dan melakukan penambangan secara tradisional di lobang tambang.

"Tiba-tiba longsor. Para korban tertimbun semua," kata Almansyah.

Upaya penyelamatan korban segera dilakukan sesama penambang. Tiga orang berhasil diselamatkan, namun tiga lainnya meninggal dunia. Para korban tewas seluruhnya warga Cermin Nan Gedang, yakni Mariam (50), Desi (35) dan bocah Ranto yang masih berusia tujuh tahun.

Terkait musibah itu, polisi sudah turun ke lokasi, dan ikut membantu mengevakuasi para korban ke rumah sakit. Tidak ada yang ditetapkan sebagai tersangka dalam kejadian ini, namun warga diimbau untuk tidak lagi melakukan penambangan emas di sana.

"Pelarangan sudah dilakukan sejak lama, namun warga secara kucing-kucingan masih juga menambang di sana," tukas Almansyah.

(rul/erd)