"Spesies katak yang saya temukan itu satu-satunya di dunia, Hanya ada di Sulawesi. Kataknya tidak bertelur, tapi melahirkan kecebong," ucap Djoko saat ditemui di ruang kerjanya, kampus ITB, Jalan Ganeca, Kota Bandung, Jumat (27/2/2015).
Katak mungil itu diberi nama Limnonectes larvaepartus. "Larvae artinya larva atau kecebong, partus artinya melahirkan," ucap pria kelahiran Bandung 23 Agustus 1950.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Temuan katak Limnonectes larvaepartus ini mereka publikasikan di jurnal PLOS ONE edisi Rabu 31 Desember 2014. Djoko mengungkapkan katak betina melahirkan kecebong ditemukannya pertama kali pada 1989 di daerah Sulawesi Barat. Namun waktu itu Djoko belum menyematkan nama katak temuannya lantaran belum ada bukti tingkah laku melahirkan.
Pada 2014, Djoko bergabung bersama dua peneliti tersebut untuk mengidentifikasi perilaku katak dengan melakukan studi lapangan. Singkat cerita, Djoko akhirnya mengamati langsung momen katak melahirkan kecebong.
"Ketika katak dipencet, kecebongnya langsung ke luar. Pernah juga katak jenis baru ini dibedah, lalu ditemukan telur. Nah, telurnya disimpan ke air, ternyata telur berkembang menjadi kecebong. Jadi telur katak itu sudah dibuahi," tuturnya sambil tersenyum.
"Katak unik yang bisa melahirkan kecebong ini bikin heboh dunia," ujar Djoko yang meraih gelar doktor dari Universite Montppellier 2 di Montpellier Perancis.
(bbn/mad)