Surat kabar setempat, Globe and Mail seperti dilansir Reuters, Jumat (27/2/2015), memastikan empat pemuda dan dua gadis tersebut telah pergi ke Turki, yang merupakan salah satu jalan masuk ke Suriah bagi para pelaku jihad asing yang hendak bergabung dengan militan setempat.
Media setempat lainnya, Montreal Daily La Presse menyebut, keenam orang itu terbang ke Turki pada 16 Januari untuk selanjutnya menyeberang ke Suriah. Namun tidak diketahui pasti apakah mereka sudah tiba di Suriah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ditanya wartawan, Menteri Keselamatan Publik Kanada Steven Blaney menolak berkomentar dengan alasan ini persoalan operasional. Namun Blaney menyebut, laporan soal rekrutmen militan seperti ini semakin menyoroti perlunya peraturan perundang-undangan untuk mencegah pelancong yang berisiko.
Tidak disebut lebih lanjut identitas keenam pemuda dan pemudi itu. Namun dilaporkan mereka berusia antara 18-19 tahun dan berasal dari keturunan Timur Tengah dan Afrika Utara.
Empat pemuda yang menghilang tersebut dilaporkan bersekolah di Montreal's College de Maisonnueve. Juru bicara pihak sekolah membenarkan bahwa tiga pemuda di antaranya memang bersekolah di sekolah tersebut.
Ayah salah satu pemuda yang hilang, mengaku telah menyita paspor anaknya setelah mengetahui putranya semakin mendalami belajar agama dan bahasa Arab. Namun anak tersebut melaporkan paspornya hilang dan telah mendapat ganti dari otoritas setempat.
(nvc/ita)