Kapal Kunlun dalam beberapa waktu terakhir melakukan pencurian ikan di perairan selatan Australia yang dikenal dengan Southern Ocean.
Petugas patroli Selandia Baru pertama kali menemukan lokasi kapal ini sekitar enam minggu lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian, patroli Australia berhasil melacak kapal ini di sekitar Kepulauan Cocos.
Menurut Senator Richard Colbeck kapal ini mengklaim diri berbendera Equatorial Guinea.
"Equatorial Guinea menyampaikan kepada kami bahwa hal itu tidak betul," katanya kepada ABC. "Karena itu petugas kami langsung menaiki kapal itu."
Sementara pemerintah Selandia Baru menjelaskan Kunlun dan dua kapal lainnya telah melakukan ilegal fishing selama berbulan-bulan.
Menlu Selandia Baru Murray McCully mengatakan menyambut baik tindakan Australia yang menaiki kapal Kunlun untuk mengumpulkan bukti-bukti.
Kapten kapal Sea Shepherd, Peter Hammarstedt, mendesak pihak berwajib untuk menyita kapal Kunlun.
Ia menduga, Kunlun sebenarnya dalam perjanalan ke wilayah Asia Tenggara untuk membongkar muatannya.
Namun Senator Colebeck menjelaskan, pihak berwajib Australia tidak dibolehkan secara hukum untuk menahan kru kapal Kunlun sebab kapal itu berada di luar wilayah hukum Australia, saat ditemukan.
Kapal Kunlun hari Jumat (27/2/2015) siang dikabarkan melanjutkan perjalanan ke arah utara Australia.
(nwk/nwk)