Ditemui di Mapolrestabes Bandung, Ihwan menceritakan awal mula dirinya menjadi pengusaha pisang.
"Sebelumnya saya mencoba bisnis lele. Tapi karena hasilnya naik turun, tempat dan iklim kurang mendukung dan juga beberapakali gagal panen, akhirnya saya bangkrut tahun 2009," ujar Ihwan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya dan istri melanjutkan pendidikan S2. Saya harus cari tambahan," katanya. Ihwan mendaftar di jurusan Manajemen Bisnis Unpas.
Mengumpulkan tabungan, Ihwan dan istrinya menggulirkan modal Rp 50 juta untuk memulai bisnis pisang. Tak main-main, Ihwan memang menyasar pasar pisang berskala sedang.
"Jadi saya ambil pisang dari daerah lalu saya kirim ke pasar-pasar," jelas Ihwan.
Bisnisnya semakin maju saat bertemu dengan temannya yang bekerja di swalayan. Ia ditawari untuk menjadi pemasok pisang untuk swalayan yang memiliki banyak cabang itu.
"Alhamdulillah saya punya kesempatan untuk melebarkan sayap. Mencoba masuk ke perusahaan-perusahaan lainnya. Ada yang diterima, ada juga yang tidak," katanya.
Jenis pisang yang dipasok oleh Ihwan yaitu Raja Bulu dan Ambon. Pisang tersebut kebanyakan dibutuhkan perusahaan pembuat panganan seperti pisang bolen dan bolu pisang. Dalam sepekan, Ihwan dapat memasok 4-5 ton pisang
Awal merintis, Ihwan hanya memiliki 2 karyawan. Namun kini ia memiliki 7 karyawan dan 8 perusahaan yang menjadi mitra.
(tya/ern)