Kunjungi Cagar Sangiran, Mendikbud Ajak Warga Jaga Situs Bersejarah

Kunjungi Cagar Sangiran, Mendikbud Ajak Warga Jaga Situs Bersejarah

- detikNews
Kamis, 26 Feb 2015 21:10 WIB
Solo - Mendikbud Anies Baswedan mengunjungi Cagar Budaya Sangiran di Solo, Jawa Tengah. Dalam lawatannya kali ini Anies mengajak masyarakat agar peduli dan berperan aktif dalam melestarikan situs bersejarah yang merupakan aset negeri ini.

"Kita harus menggunakan tempat ini, pertama untuk pendidikan dan kebudayaan. Kedua sebagai potensi pariwisata, tidak ada tempat di dunia yang selengkap Sangiran dalam koleksi peradaban pra sejarah. Tempat ini punya potensi yang luar biasa besar," kata Anies di Museum Manusia Purba Sangiran, Solo, Jawa Tengah, Kamis (26/2/2015).

Mantan Rektor Universitas Paramadina itu ingin menjadikan Museum Sangiran sebagai tempat belajar yang menyenangkan. Selain itu, potensi pariwisata juga akan dikembangkan dengan melibatkan masyarakat sekitar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita akan mulai dengan Sangiran ini, harapannya dalam waktu dekat punya efek bagi kesejahteraan warga sekitar. Jadi pariwisata yang edukatif dan mensejahterakan. Kita dorong untuk potensi partiwisata, target kunjungan harus ditingkatkan," ujar Anies.

Anies menilai bahwa Sangiran adalah salah satu situs penting perjalanan bangsa ini. Menurutnya di sinilah sejarah dan peradaban bermula. Ia juga menilai bahwa Sangiran adalah situs arkeologi penting tak hanya bagi Indonesia tapi juga bagi dunia lewat penemuan fosil-fosilnya.

"Yang menarik dari museum ini kita bisa memegang barang-barang itu, tadi saya memegang rahang usia 1,2 juta tahun. Bagi anak-anak yang sedang belajar akan memberikan dia persepektif panjangnya peradaban sejarah itu," katanya.

Menurutnya PR pengelola saat ini adalah membuat museum menjadi hal yang menarik memiliki efek kecanduan. Selain itu juga harus informatif dan mendidik.

"Bagaimana ini menjadi informatif, educational dan menarik. Mendorong orang-orang biasa saja menjadi suka museum," ucap Anies.

Dalam kunjungnnya kali ini, Anies sempat berkeliling museum. Ada 4 klaster pengembangan yaitu Klaster Ngebung, Klaster Dayu, Klaster Krikilan dan Klaster Bukuran. Klaster itu berisi pameran kekayaan Sangiran seperti fosil, artefak dan patung. Ada juga ruang animasi dan diorama manusia purba dengan lingkungannya pada masa jutaan tahun lalu. Dipamerkan juga manekin rekontrsuksi temuan tengkorak dari Sangiran dan Flores.

Selain berkeliling, Anies juga memberikan penghargaan berupa piagam kepada warga yang berperan serta aktif dalam merawat situs Sangiran. Ada delapan warga yang mendapat penghargaan kali ini. Mereka adalah warga sekitar yang berjasa menemukan artefak atau fosil yang terpendam di tanah Sangiran.

"Masyarakat yg memiliki kesadaran dan patut diapresiasi. Mudah-mudahan dengan dukungan masyarakat dan pemerintah tempat ini bisa berkembang," ucapnya.

Di kesempatan yang sama, Sardi (34) salah satu warga yang menerima penghargaan mengaku senang bisa berkontribusi untuk museum Sangiran.

"Saya menemukan fosil paha gajah Desember tahun lalu di ladang pas lagi nyangkul mau tanam padi. Memang banyak fosil di sini," ucap Sardi.



(slm/rvk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads