"Tadi kami bicarakan soal sharing-lah. Negara berapa, kemudian kami berapa. Kalau bisa sih 50:50," ujar Ridwan Kamil usai pertemuan di istana yang terletak di Jl H Juanda, Bogor, Jawa Barat, Kamis (26/2/2015).
Menurut Ridwan nantinya negara akan mendukung pembangunan sarana transportasi publik untuk kota-kota metropolitan. Untuk Bandung akan lebih mengedepankan moda transportasi berbasis rel.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pembangunan metro capsule butuh biaya Rp 120 miliar per kilometer. Jauh lebih murah dibanding monorel buatan Tiongkok yaitu Rp 300 miliar dan buatan Korea Selatan Rp 500 miliar.
Sementara itu moda angkutan kota atau angkot akan disulap menjadi feeder untuk ke kompleks pemukiman. Jadi nantinya para investor untuk metro capsule atau monorel diharuskan membeli angkot-angkot yang ada.
"Kami di daerah kan pas-pasan anggarannya. Sementara ke swasta, Pak Jokowi agak ragu ada yang mau tanggung 100 persen. Maka itu kami minta ke pusat, siapa tahu dikasih 99 persen. Jadi kita satu persen saja, he he. Pembangunan ini butuh 10 tahun sehingga cukup lah Pak Jokowi dua periode selesai," seloroh pria yang akrab disapa Kang Emil itu.
(bpn/bar)