"Tantangan terbesar PAN adalah pembangunan infrastruktur partai yang masih sangat lambat," kata Kepala Bidang Politik CSIS Philips J Vermonte di Pakarti Center, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (26/2/2015).
CSIS-Cyrus merilis sensus untuk melihat kondisi pelembagaan infrastruktur parpol. Masalah PAN adalah pertumbuhan infrastruktur partai dalam lima tahun terakhir berjalan lambat. Lokasi kantor yang berpindah ke jalan utama dan kepemilikan partai atas bangunan kantor hanya bertumbuh 5 persen.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
CSIS juga menyoroti tentang biaya operasional partai agar partai tidak bergantung terus. Sensus itu juga memperlihatkan bahwa mayoritas ketua PAN di daerah berprofesi sebagai pengusaha.
"Sisi profil ketua partai yang sebagian besar pengusaha, karena partai tidak punya uang.
PAN di daerah digerakkan oleh kader-kader muda sehingga dianggap potensial mengikuti perkembangan zaman. Aspek berikutnya yang disensus adalah tentang peran TNI di partai politik.
"Di partai yang memiliki identitas reformasi sendiri pun masih ada yang menjawab pentingnya peran TNI dalam organisasi politik padahal biar saja TNI sesuai porsinya," lanjut Philip.
Sensus dilakukan pada rentang waktu dengan metode 16-19 Februari 2015. Ketua partai yang berhasil diwawancara adalah ketua di 28 provinsi dan 484 kabupaten/kota. Wawancara terstruktur dengan ketua partai dilakukan secara tatap muka.
Kongres PAN akan dibuka pada tanggal 28 Februari 2015 di Nusa Dua, Bali. Dua calon yaitu Hatta Rajasa dan Zulkifli Hasan sudah berkonsolidasi dan saling mengklaim dukungan.
(imk/trq)