Lee yang berumur 91 tahun itu dibawa ke rumah sakit pada 5 Februari lalu karena mengalami pneumonia parah.
"Para dokternya telah mulai kembali memberikan dia antibiotik, dan terus memonitornya dengan seksama," demikian statemen kantor PM Singapura seperti dilansir kantor berita Reuters, Kamis (26/2/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya pada Rabu, 25 Februari malam beredar rumor di media sosial mengenai kemungkinan Lee telah meninggal. Pemerintah Singapura tidak mengeluarkan statemen apapun sebelumnya mengenai hal itu. Namun media pemerintah ChannelNewsAsia dan surat kabar pro-pemerintah Straits Times mempublikasi berita yang menyebutkan bahwa rumor tersebut tidak benar.
Lee Kuan Yew memimpin Singapura sebagai PM selama 31 tahun sejak negeri itu memisahkan diri dari Malaysia pda 1965 hingga lengser pada 1990. Di bawah kepemimpinannya Singapura menjelma menjadi salah satu negara terkaya di dunia.
Meski banyak dipuji, sosok Lee juga tidak lepas dari kontroversi. Banyak yang mengkritik gaya kepemimpinan Lee yang otoriter. Sahabat dekat mantan presiden Indonesia Suharto itu, mempertahankan pengaruh di balik layar dengan menjabat sebagai menteri senior dan menteri mentor hingga mundur dari kabinet seusai pemilu 2011.
Saat ini Lee tercatat sebagai salah satu anggota parlemen terlama di dunia, mewakili konstituensi Tanjong Pagar sejak 1955.
(ita/ita)