Abror Habibov (30), Akhror Saidakhmetov (19) dan Abdurasul Juraboev (24) ditangkap pada Rabu (25/2) waktu setempat oleh FBI. Saidakhmetov ditangkap di Bandara Internasional John F Kennedy, New York, ketika hendak terbang ke Turki untuk kemudian melanjutkan ke Suriah.
Juraboev yang keturunan Uzbekistan ditangkap di New York, setelah diketahui membeli satu tiket pesawat tujuan Istanbul untuk keberangkatan Maret mendatang. Habibov yang juga keturunan Uzbekistan, ditangkap saat berada di Florida dan didakwa mendanai perjalanan Saidakhmetov.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Habibov mempekerjakan Saidakhmetov untuk menjaga kiosnya yang ada di Savannah, Georgia, lalu di Philadelphia dan Chesapeake, Virgini.
Dalam dokumen pengadilan, ketiganya disebut merencanakan beberapa macam aksi teror di wilayah AS. Salah satunya rencana pembajakan pesawat komersial tujuan Turki. Namun tidak diketahui secara jelas kapan itu akan dilakukan.
"Berupaya mencari cara untuk mengakses kabin pilot dan mengalihkan penerbangan ke wilayah ISIS, agar ISIS mendapat pesawat," demikian bunyi dokumen pengadilan tersebut.
Dalam dokumen pengadilan, Juraboev menyebut ada pembahasan soal rencana pembunuhan Presiden Barack Obama. Namun kepada FBI, dia mengaku tidak memiliki alat dan senjata untuk mengeksekusi rencana itu.
Mereka juga menyebut adanya rencana untuk masuk dan bergabung ke militer AS untuk menjadi 'mata-mata' bagi ISIS dan mencari tahu soal serangan udara AS terhadap ISIS.
"Ini nyata. Inilah kekhawatiran soal lone wolf yang terinspirasi untuk beraksi tanpa pernah pergi ke Timur Tengah atau kekhawatiran bahwa sekalinya mereka pergi ke Timur Tengah, mendapat pelatihan tempur dan kemudian berusaha pulang kembali ke negara ini," sebut Komisioner Kepolisian New York, William Bratton.
(nvc/ita)