Soal Hak Angket, Ahok: Saya Nggak Ada Masalah Sama DPRD Kok

Soal Hak Angket, Ahok: Saya Nggak Ada Masalah Sama DPRD Kok

- detikNews
Kamis, 26 Feb 2015 08:57 WIB
Jakarta - Kisruh antara Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok) dan DPRD lantaran dipicu oleh ketidaksepahaman APBD 2015 kian meruncing. Puncaknya, dewan sepakat ajukan hak angket melalui sidang paripurna yang digelar hari ini.

Ahok sendiri mengaku dirinya tidak memiliki masalah ataupun sentimen pribadi terhadap dewan Kebon Sirih itu. Terlebih jika dia mau menuruti keinginan legislatif untuk menyelipkan Rp 12,1 triliun ke dalam anggaran.

"Sebetulnya saya dan DPRD nggak ada masalah kok selama saya mau terima Rp 12,1 triliun dimasukkan ke dalam APBD. Nggak ada yang mau ribut sama saya pasti. Cuma hati nurani saya nggak enak. Ini Rp 12,1 triliun banyak loh," ujar Ahok di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakpus, Kamis (26/2/2015).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Semua pemakaian anggaran harus bisa dibaca sama orang, itu yang mau saya bangun. Kalau soal pembelian barang nggak sesuai ya sampai kiamat nggak ketemu sama mereka," lanjutnya.

Dia pun berhitung-hitung andaikata anggaran sebesar itu digunakan untuk membangun rusunawa (rumah susun sewa) bagi warga Ibu Kota yang kurang mampu. Menurut Ahok, dengan Rp 12 triliun dirinya bisa membangun sekitar 60 ribu unit rusunawa dengan desain yang mewah.

Namun apa daya, legislatif rupanya lebih memilih mengalokasikan dana itu untuk membeli perangkat UPS (Uninterruptible
Power Supply) dan barang-barang lain yang tidak perlu.

"Kalau kita bangun rusun satu unit pakai Rp 200 juta sudah mewah nih. Anda kalau Rp 2 triliun bisa bangun 10 ribu unit. Kalau Rp 12 triliun kali 6 berarti 60 ribu unit. Saya ngarapin bangun 60 ribu unit buat rusun saja, duitnya nggak ada katanya," sebutnya.

"Coba lihat nih masyarakat yang tinggal di pinggir sungai kan kasihan sudah banyak penyakit terus banjir. Kalau kita kasih rusun yang baik, kasih tempat usaha, terus ada rumah sakit dan KJP buat anaknya kan hidup jadi lebih baik. Sekarang mereka sewa mahal sekali. Eh itu malah dipakai buat beli UPS nggak karuan. Saya kira orang DKI bisa nilai lah," sambung Ahok.

Suami Veronica Tan itu enggan memusingkan hak angket yang tengah ditujukan padanya. Dia bahkan mengatakan rela diturunkan dari DKI 1 agar dana siluman sebesar Rp 12,1 triliun itu tidak masuk ke dalam APBD.

"Saya rela berhenti pun asal Rp 12,1 triliun tidak masuk ke APBD. Bagi saya itu pencurian tidak pantas, kita butuh rusun lebih banyak, masih banyak orang susah. 48 Persen sekolah di DKI buruk bangunannya," kata Ahok.

"Saya nggak mau berpolemik. Saya selalu percaya kalau mau berantas korupsi harus transparan. Saya pikir nggak usah pusingin lah. Saya konsentrasi kerja saja supaya bisa beres. Nanti orang Jakarta bisa tahu kok mana yang benar mana yang nggak, mana yang berpihak pada rakyat mana yang nggak," pungkasnya.

(aws/vid)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads