Jelang Kongres PAN, Hatta Belum Sowan Muhammadiyah

Jelang Kongres PAN, Hatta Belum Sowan Muhammadiyah

- detikNews
Rabu, 25 Feb 2015 18:04 WIB
Yogyakarta, - Salah satu calon ketua umum (caketum) Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan bersama rombongan hari ini telah sowan menemui pengurus Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, PP Aisyiyah dan keluarga besar Muhammadiyah di Yogyakarta. Namun salah satu calon lainnya yakni Hatta Rajasa yang juga ketua umum saat ini belum menemui.

"Tidak ada, dengan Pak Hatta, saya belum bertemu. Belum ada komunikasi," ungkap Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin menjawab pertanyaan wartawan seusai pertemuan di Kantor PP Muhammadiyah, Jalan Cik Di Tiro, Rabu (25/2/2015).

Din mengungkapkan selama ini Zulkifli Hasan dekat dengan keluarga besar Muhammadiyah baik di daerah, di wilayah, termasuk dengan Aisyiah. Din juga mengaku sering bertemu dengan Zulkifli Hasan di Jakarta.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya bilang, untuk datang saja ke Yogya, karena di sana kantor PP Muhammadiyah dan tempat berdirinya Muhammadiyah," katanya.

Menurut Din kedatangan rombongan Zulkifli Hasan ini hanya silaturahmi biasa. Sebab Zulkifli sudah sering bertemu baik dengan dirinya maupun Muhammadiyah.

"Yang kedua memberitahukan akan penyelenggarakan kongres PAN di Bali. Secara tidak langsung, kira-kira Pak Zul minta izin untuk maju jadi ketua umum," katanya

Din menegaskan meski secara fitrah Muhammadiyah tidak memiliki hubungan organisatoris, serta tidak berafiliasi dengan partai politik manapun. Tetapi tidak dapat diingkari, bila persepsi publik itu ada hubungan khusus antara PAN dengan Muhammadiyah.

"Kami berpesan agar partai ini jangan meninggalkan Muhammadiyah, karena konstituen utamanya adalah muhammadiyah. Jika konstituen utamanya ditinggal partai itu tidak akan maju berkembang. Bahkan harus outsourcing ke lingkaran lain, itu sangat wajar. Walaupun kader Muhammadiyah banyak di partai lain, tapi bagi PAN, Muhammadiyah adalah konstituen utamanya," katanya.

Dia menambahkan dalam pengamatannya PAN mengalami pergeseran menjauh dari Muhammadiyah atau taken from granted. Sebab sudah pasti seluruh warga muhammadiyah mendukung PAN, sehingga tidak dirawat hubungan itu.

Sementara menurut Muhammadiyah lanjut Din, hubungan yang baik itu lebih pada perjuangan dan nilai kebangsaan. Dia berharap ke depan, jangan sampai ada undang-undang yang diproduksi di Senayan itu, berlawanan dengan konstitusi, merugikan rakyat, meruntuhkan kedaulatan negara. Pada akhirnya Muhammadiyah terpaksa, melancarkan jihad konstitusi, menggugat sejumlah UU itu ke MK.

"Ini bukti tidak klopnya hubungan dengan kawan-kawan yang bergerak disana. Jangan sampai ini terulang lagi. Saya senang dengar komitmen dari PAN tadi, dari pak Zul sendiri, bahwa kedepan PAN akan merawat hubungannya dengan Muhammadiyah," pungkas Din.

(bgs/trq)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads