"Aduh, lu suruh seluruh orang Jakarta cabut gue, gue tetap gubernur sampai 2017 hehehe. Pusing amat," seloroh Ahok di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (25/2/2015).
"Kayak (demo PKL) di Tambora bilang nolak gue, kayaknya yang ngajak foto lebih banyak, yang salaman, jadi gimana coba. Jadi gue juga bingung, jangan-jangan bukan KTP DKI mereka yang megang-megang (spanduk saat berdemo)," lanjutnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nggak sampai 20 orang gue buka jendela (mobil) kemarin Tambora, gue pelototin, liatin. Nggak berani teriak juga, lihatin doang. Yang ramai-ramai mah bukan yang ikut mereka, (tapi) yang dadah sama gue. Yang pegang (spanduk) itu cuma bengong doang lihatin," sambungnya tertawa.
Sebagaimana diketahui, pada saat Ahok meresmikan Rusunawa Tambora di Jl Angke Jaya, Jakarta Barat sekitar 20 orang yang rata-rata adalah pria berkumpul di luar pagar. Dikawal oleh petugas Satpol PP mereka menyanyikan yel-yel untuk mengusir Ahok dari Jakarta.
Mereka protes kesulitan berdagang lantaran digusur dari lokasi semula, yakni di pinggiran Kali Ciliwung.
"Saya sebetulnya karena ada orang demo gue demen. Kan ada yang bilang semua orang Tambora menolak saya, isunya kan begitu laporan dari intel. Jadi gue pengen datang dong pengen tahu kira-kira yang nolak berapa orang yang suka berapa orang," tutup Ahok.
(aws/ndr)