"CBT belum tentu online. Itu akan diuji coba di sekolah sekolah yang menyatakan siap dan sudah dicek kesiapannya," kata Mendikbud Anies Baswedan, di kantornya, Jl Sudirman, Jakarta, Rabu (25/2/2015).
"Ini sebagai uji coba. Jumlahnya tidak akan banyak. Mayoritas masih menggunakan kertas," lanjutnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ketika berbasis kertas, harus dilakukan serentak, karena soalnya keluar. Kalau berbasis komputer, maka anak anak dan sekolah ke depan bisa menentukan waktu ujiannya," jelas Anies.
"Tantangan logistik Indonesia itu sangat besar. Artinya nanti bahannya dibawa secara elektronik ke sekolahnya," imbuhnya.
Ditanya soal potensi kecurangan, Anies tak bisa menampik. Hal tersebut akan dibahas tersendiri usai aturan atau tata cara pelaksanaan UN CBT selesai seluruhnya.
"Kecurangan itu banyak sekali. Yuk kita jangan curang lagi, curang itu bagian dari masa lalu. Sekarang ini aturan apapun potensi dicuranginya besar," jelas Anies.
(rna/mad)