"Keberadaan Sukhoi di sana itu kita kan patroli rutin keliling, itu sebelum kembali ke Madiun di-standby-kan di Bali," kata Fuad saat dikonfirmasi detikcom, Rabu (25/2/2015).
Dalam foto yang diterima detikcom, terlihat CN219 berwarna hijau tua terparkir di sisi paling kanan. Di sebelah CN219 ada tiga Sukhoi berjajar, pesawat itu berawarna abu-abu dengan bendera merah putih di masing-masing ekornya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pesawat tersebut bukan ditujukan khusus untuk Bali Nine. Namun jika dibutuhkan untuk pengamanan kita siap kerahkan," jelas Fuad.
Fuad menjelaskan TNI tidak akan ikut campur dalam pelaksaan eksekusi para terpidana mati. TNI hanya akan bertanggungjawab terhadap kemananan jalanannya proses eksekusi.
"TNI sebagai intitusi yang bertanggungjawab terhadap kemanan ini supaya eksekusi ini tidak ada yang
menghalangi dalam bentuk apapun. Mulai dari Kerobokan ke lapangan terbang Ngurah Rai, dari lapangan terbang ke Nusakambangan, TNI punya kewajiban mengamankan itu," ucap Fuad.
Sebelumnya Panglima TNI Jenderal Moeldoko membenarkan bahwa TNI menyiapkan sejumlah pesawat Sukhoi terkait dengan eksekusi mati 2 warga negara Australia yang merupakan gembong narkoba. Namun pesawat tersebut disiapkan sebagai langkah antisipasi adanya gangguan yang mungkin terjadi.
Moeldoko tidak menyebut bahwa pesawat-pesawat Sukhoi itu disiagakan dalam rangka membawa Duo Bali Nine yang akan segera dieksekusi mati, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran, atau untuk persiapan eksekusi keduanya. Jenderal Bintang 4 itu menyatakan Sukhoi disiapkan sebagai antisipasi adanya gangguan dalam proses eksekusi.
"TNI sudah siapkan, kami panggil pasukan khusus. Sukhoi, itu hanya disiapkan saja," ungkap Moeldoko, berdasarkan keterangan dari Puspen TNI, usai menerima 125 peserta penataran pimpinan Gerakan Pemuda (GP) Ansor di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (23/2/2015).
(slm/gah)