Namanya Budiman, sosoknya sederhana dan bersahaja. Dia bertugas di Polres Purwakarta dan berpangkat Aiptu. Yang istimewa dari sosok Budiman, selain bertugas melayani masyarakat dia kini dekat dengan Tuhan. Budiman membangun pesantren bagi anak-anak tak mampu.
Melihat Budiman sekarang amat jauh dengan masa lalunya. Budiman yang ditemui di pesantrennya di Purwakarta, Jabar beberapa waktu lalu menangis bila menengok masa lalunya yang kelam.
"Ya dulu mah saya brengsek bener lah. Jadi polisi teh brengsek saya dulu. Aduh ngenang dulu dan sekarang, saya nangis," kata Budiman yang sekarang nama depannya dipanggil 'Abah' kepada detikcom.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saat itu saya mungkin tidak terkontrol hidup, karena terbawa pergaulan bebas. Saya mulai hidup nggak benar. Saya jadi terpengaruh narkoba," akunya.
Budiman sempat menjalani hidup yang hitam kelam ketika masuk dalam satuan Reserse Kriminal. Dia menjadi anggota Tim reserser pada 1998-2011.
Budiman dikalangan polisi di unit dikenal sebagai pekerja keras. Setiap target pentolan residivis perampok dan bajing loncat dia ringkus.
"Saya mah pemabok, saya itu temperamen, nggak mau disalip, mau di mana saja saya gebukin. Semua preman saya hajar, coba tanya di Pasar Cikampek semua kenal saya terkenal di Purwakarta, Subang, Cikampek. Saya tukang ribut," urai dia.
"Saya mah spesialis 365, perampokan bank, emas, bajing loncat. Saya dulu kan di Polda bagian Pantura perbatasan Cirebon dikenal 'main dor'. Saya mah cita-cita jadi garong, kan saya sudah terkenal, trik polisi juga sudah tahu," terang Budiman yang kini kerap sarungan di pesantrennya.
Mau tahu kisah Budiman selanjutnya? Ikuti terus beritanya.
(zal/ndr)